Ntvnews.id, Jakarta - Israel kembali melancarkan serangan udara ke Rafah mengakibatkan 19 orang meninggal dunia termasuk dua polisi yang membatu pengiriman kemanusian ke Gaza.
Melansir situs resmi Reuters, Rabu 5 Juni 2024, serangan udara yang dilancarkan penjajah Israel ke kamp-kamp pengungsian Al Bureij, Al Maghazi dan Deir Al Balah di Gaza Tengah.
Baca Juga:
Ditjen Imigrasi Tetapkan Wilayah Koordinasi bagi Petugas Imigrasi di Perwakilan RI
Serangan udara tersebut menimbulkan kepanikan dari beberapa warga Palestina yang berada di kamp pengungsian Al Maghazi.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan bahwa serangan tersebut telah mengantar militan Hamas di Gaza Tengah. Namun yang terjadi dalam serangan tersebut kebanyakan yang tewas merupakan warga sipil.
Sejak Israel melakukan serangan ke Palestina pada Oktober tahun lalu, tercatat telah menewaskan 36.000 orang lebih dan ribuan korban masih di bawah reruntuhan.
Qatar kini telah memediasi antara Israel dan Hamas untuk melakukan gencatan senjata. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Qatar.
"Kesepakatan gencatan senjata harus segera mengakhiri penderitaan panjang semua orang di Gaza dan parta sandera serta keluarga mereka dan memberikan peta jalan untuk gencatan senjata permanen dan mengakhiri krisis kemanusian," ungkap Majed Al Ansari.