Prabowo Umumkan Skema FLPP untuk 3 Juta Rumah Murah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Feb 2025, 21:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan adanya skema bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membeli rumah subsidi, dengan target pembangunan sebanyak tiga juta unit.

Program rumah murah untuk rakyat ini ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah yang akan direalisasikan dalam periode Kuartal I tahun 2025.

"Kebijakan FLPP untuk melaksanakan program Tiga Juta Rumah Murah," ujar Presiden dalam konferensi pers yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Baca Juga: Nikita Mirzani Bakal Robohin Rumah Vadel Usai Seluruh Uang Endorse Lolly Masuk ke Rekening Martin

FLPP, sebagai salah satu skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pertama kali diperkenalkan pada tahun 2021 melalui kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)—yang kini menjadi Kementerian Perumahan Rakyat—dengan sejumlah bank BUMN.

Masyarakat yang mengajukan KPR melalui skema FLPP akan mendapatkan berbagai kemudahan, termasuk uang muka rumah yang jauh lebih ringan dibandingkan skema lainnya, biasanya hanya sebesar satu persen dari harga rumah.

Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pembebasan biaya premi asuransi dan cicilan rumah dengan harga yang terjangkau. Suku bunga yang diberikan juga lebih rendah, dengan batas maksimal lima persen.

Dalam konferensi pers yang sama, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki kebijakan terkait penghapusan utang macet bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca Juga: Seorang Gadis Diterkam Hiu, Tewas Saat Dibawa ke Rumah Sakit

"Kita terus akan perbaiki penghapusan buku tagih utang macet bagi UMKM," ungkap Presiden.

Konferensi pers di Istana Merdeka tersebut diselenggarakan setelah Presiden memimpin rapat terbatas dengan beberapa menteri yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih.

Sejumlah pejabat tinggi yang turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Selain itu, tampak hadir Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya juga turut hadir dalam acara tersebut.

x|close