Ntvnews.id, Jakarta - Upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi momen bersejarah yang tak terlupakan. Tak hanya karena menjadi perayaan kemerdekaan di ibu kota baru, tetapi juga karena seluruh kebutuhan listriknya akan disuplai 100% dari energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PLN.
"Insya Allah, upacara 17 Agustus di IKN, listriknya sudah 100 persen dari energi baru terbarukan," kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dikutip dari Antara, pada Rabu, (5/6/2024).
Langkah ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung transisi energi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Penggunaan PLTS di IKN menjadi simbol kemajuan bangsa dan tekad Indonesia untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
"Akhir tahun lalu, Bapak Presiden sudah meresmikan ground-breaking PLTS kami di IKN, dan kami jalankan tugas kami," kata Darmawan saat berpidato dalam agenda peletakan batu pertama PLN Hub IKN.
PT PLN melalui subholding PLN Nusantara Power berhasil menyambung PLTS IKN ke jaringan transmisi tahap I sebesar 10 Megawatt (MW) dari total 50 MW pada Kamis (29/2).
Baca Juga:
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Dubes Cile, Bahas Kolaborasi Pertahanan
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah dalam keterangannya memastikan PLTS IKN beroperasi tepat waktu dan bisa digunakan mengaliri listrik IKN saat upacara HUT ke-79 RI.
“Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW, sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN,” ujarnya.
PLTS IKN 50 MW menjadi pionir pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di IKN yang dibangun di lahan seluas 80 hektare dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 orang.
Groundbreaking PLN Hub di IKN ini langsung dipimpin oleh Presiden Jokowi beserta jajaran menteri dan PJ Gubernur, Dirut PLN Darmawan Prasodjo serta dihadiri oleh Direktur Perencanaan Korporat PLN, Hartanto Wibowo.
Sumber Antara