Ngeri, Seorang Pendeta Ditikam Hingga Tewas di Gereja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Feb 2025, 05:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Penikaman Ilustrasi Penikaman (Istimewa)

Ntvnews.id, Napydaw - Pendeta Katolik, Pastor Donald Martin Ye Naing Win, ditemukan tewas akibat penikaman di gerejanya di Myanmar. Ia diduga menjadi korban serangan anggota kelompok pemberontak anti-junta.

"Kami menerima kabar bahwa Pastor Donald Martin Ye Naing Win, seorang pastor dari Keuskupan Agung Mandalay, dibunuh secara brutal oleh sekelompok pria bersenjata pada Jumat malam," ujar Ketua Konferensi Waligereja Myanmar, Kardinal Charles Bo, dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Rabu, 19 Februari 2025.

"Kami sangat terkejut dan sedih dengan berita ini. Kami mendesak mereka yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang tepat dan memastikan keadilan ditegakkan, sehingga insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan," lanjutnya.

Pastor Ye Naing Win diserang pada Jumat, 14 Februari 2025 oleh sepuluh orang yang berasal dari pasukan pertahanan rakyat (PDF) di kota Shwebo, wilayah Sagaing tengah.

Baca Juga: Pelaku Penikaman Cempaka Putih Ditangkap, Polisi Ungkap Motifnya

Myanmar telah mengalami konflik sipil selama empat tahun antara junta militer dan berbagai kelompok bersenjata, termasuk PDF, yang terdiri dari mantan warga sipil yang mengangkat senjata untuk melawan kekuasaan militer.

Wilayah Sagaing menjadi salah satu daerah yang mengalami pertempuran paling sengit antara pasukan junta dan kelompok bersenjata yang menentang rezim tersebut.

Seorang pejabat PDF di desa Kangyitaw, lokasi pembunuhan terjadi, mengungkapkan bahwa sepuluh anggota kelompok itu memasuki gereja sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Mereka memaksa pastor berusia 44 tahun itu untuk berlutut sebelum menghabisinya dengan senjata tajam. Saat ini, kesepuluh pelaku dikabarkan telah ditangkap.

Baca Juga: Tragis, Bocah 11 Tahun Jadi Korban Penikaman saat Bermain Sepak Bola

Perang saudara di Myanmar bermula setelah militer menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Konflik yang melibatkan berbagai pihak ini telah menyebabkan lebih dari 6.000 warga sipil kehilangan nyawa, dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap semua kelompok yang terlibat.

x|close