Bersiap Perang Lawan Lebanon, Israel Panggil 50 Ribu Tentara Cadangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jun 2024, 09:53
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). ANT Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). ANT (Antara/Antadolu/aa)

Ntvnews.id, IsraelPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu kemarin mengirimkan peringatan keras kepada kelompok Hizbullah Lebanon. Ia menekankan bahwa tentara Israel siap untuk melancarkan “aksi yang sangat kuat” terhadap Lebanon.

Melansir dari laman Yenisafak, Netanyahu menyampaikan pernyataan tersebut selama kunjungannya ke pemukiman utara Kiryat Shmona yang menjadi saksi serangan kelompok Hizbullah dalam beberapa hari terakhir.

“Kami siap untuk tindakan yang sangat kuat di utara” terhadap Lebanon, tulis Netanyahu di akun X-nya bersama dengan pesan video yang diambil selama turnya di utara dekat perbatasan dengan Lebanon.

Lebanon vs Israel <b>(AFP)</b> Lebanon vs Israel (AFP)

Netanyahu juga bertemu dengan komando Brigade 769 tentara Israel untuk membahas situasi operasional di sepanjang wilayah perbatasan Lebanon-Israel. Sementara itu, Radio Tentara Israel mengatakan pemerintah Israel menyetujui pemanggilan 50.000 tentara cadangan lagi sebagai persiapan kemungkinan eskalasi di front Lebanon.

Radio tersebut juga mengatakan pemerintah mengizinkan peningkatan jumlah tentara cadangan aktif dari 300.000 menjadi 350.000 sebagai persiapan menghadapi kemungkinan pertempuran di utara dengan Lebanon.

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi mengatakan pada hari Selasa bahwa Israel hampir membuat keputusan mengenai serangan harian Hizbullah di Israel utara, dan menekankan kesiapan tentara untuk mengambil keputusan tersebut.

Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada tahun 2006.

Benjamin Netanyahu <b>(Istimewa)</b> Benjamin Netanyahu (Istimewa)

Ketegangan ini terjadi lantaran Hizbullah membantu Hamas untuk menyerang Israel. Sebab, sejak akhir tahun 2023 lalu, Israel melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza hingga puluhan ribu orang tewas. Terkini, Israel menyerang kamp pengungsi di Rafah. 

Akibat serangan Israel di Rafah tersebut, puluhan orang dikabarkan tewas terbakar yang sangat mengenaskan. Hal ini tentu saja membuat banyak orang merasa geram dengan tindakan Israel yang tidak memikirkan rasa kemanusiaan dalam perang kali ini. 

Untuk diketahui, ketegangan perbatasan terjadi di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 36.500 orang sejak serangan besar oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

x|close