Khofifah: Pelantikan Serentak Kepala Daerah Perkuat Upaya Bangun Indonesia

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan harapannya bahwa pelantikan serentak kepala daerah terpilih oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis 20 Februari 2025, dapat meningkatkan solidaritas dalam upaya membangun Indonesia. 

"Harapannya bisa kompak, dan salamannya kata Mas Emil tadi, salaman Nusantara," ujar Khofifah, mengutip pernyataan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. 

Khofifah menekankan pentingnya koordinasi antar organisasi perangkat daerah (OPD), yang akan segera dilakukan guna memastikan kelancaran pelaksanaan berbagai program pembangunan.  

"Kami akan segera rapat koordinasi setelah ini. OPD-OPD kami undang ke Jakarta, Sekda juga, karena kami harus segera ke Magelang untuk agenda retret. Jadi memang koordinasinya harus sesegera kita bisa lakukan," katanya.  

Baca juga: Anies Baswedan: Semoga Pramono-Rano Jadi Pemimpin yang Memperhatikan Mereka yang Lemah

Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukurnya atas jalannya proses demokrasi di Jawa Timur yang berlangsung lancar, termasuk penyelesaian sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Ya tentu kita semua bersyukur proses demokrasi di Jawa Timur telah selesai. Ada proses di MK dan sudah diputuskan dismissal. Akhirnya kami bersyukur hari ini bisa dilantik," ucapnya. 

Khofifah mengimbau seluruh masyarakat Jawa Timur, baik yang tinggal di dalam maupun luar daerah, untuk bersama-sama mendoakan kelancaran serta keberhasilan pemerintah daerah dalam menjalankan tugasnya.

Baca juga: Anies Baswedan hingga Ahok Hadir di Balaikota Jakarta Sambut Pramono-Rano

Ia juga mendorong semua pihak untuk menumbuhkan semangat gotong-royong dan bekerja keras demi kemajuan daerah serta bangsa. 

"Mari kita bangun kegotong-royongan, semangat dan kerja keras untuk bisa memajukan daerah kita dan tentu memajukan Indonesia," pungkasnya. 

Untuk pertama kalinya di Indonesia, Presiden melantik serentak 961 kepala daerah, terdiri dari 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, serta 85 wali kota dan wakilnya.

Namun, tidak semua daerah ikut serta dalam pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta. Sebanyak 40 provinsi masih menjalani sidang di Mahkamah Konstitusi, 22 daerah di Aceh menunda pelantikan, serta dua daerah—Kabupaten Bangka dan Kota Pangkal Pinang menggelar pemilihan ulang karena kotak kosong menang.

(Sumber: Antara)