Ntvnews.id, Jakarta - Keributan yang terjadi di Cafe Leko, Jalan Dompak Lama, Tanjungpinang Timur, pada Minggu, 23 Februari 2025 dini hari, menyebabkan satu personel TNI AL meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka. Korban meninggal adalah Serda Doni Laksono, anggota Sintel Koarmada I, sementara korban luka lainnya berasal dari satuan yang sama.
Berdasarkan laporan, insiden ini bermula sekitar pukul 01.00 WIB ketika Serda Doni Laksono tiba di Cafe Leko bersama sebelas personel lain dari Koarmada I. Mereka datang terpisah ke lokasi tersebut. Sekitar pukul 03.18 WIB, terjadi keributan di lantai tiga kafe.
Saksi Serda Etk Abdul Majid, yang duduk satu meja dengan Serda Doni, mengungkapkan bahwa sekitar pukul 03.22 WIB, ia melihat bercak darah di pelipis kiri rekannya. Serda Doni kemudian menjelaskan bahwa ia terkena pukulan saat mencoba melerai perkelahian yang dipicu oleh senggolan antara pengunjung.
Tidak terima dengan kejadian itu, Serda Doni sempat berusaha melempar botol bir ke arah orang tak dikenal (OTK), tetapi dicegah oleh Serda Abdul Majid.
Sekitar pukul 03.25 WIB, Serda Abdul Majid menyadari bahwa Serda Doni sudah tidak ada di kursinya. Diduga, ia turun ke area parkir untuk mencari pelaku. Pada pukul 03.40 WIB, Serda Abdul Majid menemukan Serda Doni dalam kondisi terkapar, bersimbah darah dengan luka parah.
Ilustrasi - Adegan pembunuhan. ((Antara))
Beberapa personel Koarmada I yang mencoba melerai keributan juga mengalami luka-luka, sementara pelaku langsung melarikan diri. Serda Abdul Majid dan rekan-rekannya kemudian membawa korban luka ke Diskes Koarmada I.
Korban meninggal, Serda Doni Laksono, merupakan bintara remaja angkatan 41/2 TNI AL yang berasal dari Sumber Agung, Lampung. Ia mengalami luka parah akibat bentrokan di area parkir kafe.
Sementara itu, empat personel yang mengalami luka-luka adalah Kld Tirangga Wahyu Kukuh Wijaya, Serda Ttu Muhamad Ridwan Rasidik, Sertu Bek Surya Eka Putra, dan Serda Ttu Achmad Fadlan.
Kld Tirangga mengalami luka sobek di pergelangan tangan kanan yang diduga akibat senjata tajam. Ia menyebut bahwa pelaku berjumlah sekitar lima orang, berwajah mirip orang dari daerah timur, dan mengenakan pakaian sipil dengan beberapa di antaranya memakai topi.
Anggota TNI Tewas di Tanjungpinang (TNI)
Serda Muhamad Ridwan mengalami luka tusuk di punggung kanan serta luka sobek di lengan kanan dan jari telunjuk kiri. Ia juga memberikan keterangan serupa mengenai ciri-ciri pelaku. Sertu Surya Eka mengalami luka sayatan di ketiak kanan, sedangkan Serda Achmad Fadlan mengalami luka ringan di kaki akibat terjatuh saat berusaha menolong Serda Doni.
Selain saksi dari pihak militer, Albert Oktaviandi, penjaga Cafe Leko, juga memberikan keterangan. Menurutnya, sekitar pukul 03.15 WIB, terjadi perkelahian antara warga sipil dan personel Batalyon Infanteri 136/Tuah Sakti, yang menyebabkan seorang warga sipil mengalami luka di kepala akibat pukulan botol.
Tidak lama setelahnya, sekitar pukul 03.30 WIB, terjadi bentrokan lain di lantai bawah hingga area parkir, kali ini melibatkan personel Koarmada I dengan Batalyon Infanteri 136/Tuah Sakti.
Pada pukul 07.25 WIB, jenazah Serda Doni Laksono diberangkatkan dari RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinangmenggunakan ambulans menuju RSAL Midiyanto Suratani Tanjungpinang, tempat ia mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pihak berwenang kini tengah menyelidiki insiden ini untuk mengungkap pelaku serta penyebab pasti terjadinya bentrokan yang berujung tragis ini.