Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjelaskan bahwa pelaksanaan retret di Magelang telah berhasil membangun ikatan emosional antarkepala daerah. Dalam sesi-sesi tertentu, para kepala daerah berkumpul dalam kelompok untuk menerima materi dan saling mengenal satu sama lain.
Hal ini terlihat pada diskusi antara kepala daerah di wilayah Papua dan Maluku.
"Mereka memang terima kasih sekali (pada forum ini) karena enggak saling kenal itu mereka bisa saling tukar-tukar handphone, bisa saling tahu orangnya, ngerti chemistry," kata Tito.
Dalam sesi yang dihadiri Tito, para kepala daerah tampak menyimak dan sesekali berdialog informal dengan Mendagri. Suasana forum tersebut cair dan mampu merekatkan kebersamaan di antara mereka. Tito menekankan pentingnya memanfaatkan momentum ini untuk membangun kekompakan dan solidaritas.
Baca juga: Baru Ikut Retret Hari ke-4, Pramono: Terima Kasih Pak Mendagri Atas Kesabarannya
"Ini kan kita ingin membentuk sebenarnya kekompakan, teamwork, solidaritas antara mereka, gotong royong. Itu yang paling utama," ujarnya.
Untuk kepala daerah yang baru bergabung dalam retret, Tito mendorong mereka agar segera menyesuaikan diri dan berkenalan dengan rekan-rekan lainnya.
Selain itu, mereka didorong untuk membangun jaringan dengan para menteri dan kepala daerah lainnya. Dalam sesi diskusi, kepala daerah dibagi berdasarkan wilayah masing-masing, sehingga diskusi dapat berjalan lebih cair dan interaktif.
Retret Pembekalan Kepala Daerah 2025 ini diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri di Lembah Tidar Akademi Militer Magelang, berlangsung dari 21 hingga 28 Februari 2025.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk jajaran menteri dan kepala lembaga di Kabinet Merah Putih. Diharapkan, kegiatan ini dapat mendorong sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarta, menambahkan bahwa retret ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan kepala daerah melalui interaksi yang lebih intensif.
"Retret kepala daerah didesain lebih interaktif, sehingga terbangun interaksi bukan saja narasumber dengan kepala daerah, tapi juga antarkepala daerah," ujarnya
Dengan demikian, diharapkan ada pertukaran perspektif antara daerah dan pemerintah pusat.
Selain itu, Kemendagri meminta kepala daerah yang tidak dapat menghadiri retret untuk mengirimkan wakilnya sebagai pengganti.
"Panitia meminta agar kepala daerah yang bersangkutan mengirimkan wakilnya untuk mengikuti rangkaian acara di Magelang ini," kata Bima Arya.
Hal ini bertujuan agar semua daerah tetap mendapatkan manfaat dari pembekalan tersebut, meskipun kepala daerahnya berhalangan hadir.
(Sumber: Antara)