Ntvnews.id, Vatikan - Paus Fransiskus memilih Basilika Santa Maria Maggiore di Roma sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Keputusan tersebut berbeda dengan paus sebelumnya yang memilih untuk dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Ia ingin lebih dekat dengan ikon Madonna yang jadi tempat doanya sebelum dan sesudah perjalanan ke luar negeri. Dalam wawancara dengan media Meksiko pada Selasa, 12 Desember 2023, Paus menyatakan bahwa ia sudah berbicara dengan otoritas.
Ia menegaskan keinginannya agar upacara tersebut lebih sederhana dibandingkan dengan tradisi sebelumnya. Ia menyadari bahwa jabatan paus bersifat seumur hidup, tetapi tetap mempertimbangkan kemungkinan pengunduran diri jika diperlukan.
"Saya meminta Tuhan untuk mengatakan cukup, pada suatu saat, ketika Dia menginginkannya," ujar Paus Fransiskus.
Arsip foto - Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (kiri) memimpin Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (ANTARA (Akbar Nugroho Gumay))
Paus yang akan genap berusia 87 tahun pada Minggu, 17 Desember 2025 ini juga membantah spekulasi tentang pengunduran dirinya. Meskipun sempat terserang bronkitis akut, ia memastikan bahwa kesehatannya sudah membaik dan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa.
Wawancara ini menjadi yang pertama setelah Paus membatalkan perjalanan ke Dubai untuk menghadiri konferensi iklim PBB, COP28. Dalam kesempatan tersebut, ia tampil sehat dan bahkan tertawa saat membahas berbagai topik, termasuk kesehatannya dan rencana masa depan.
Pada tahun 2024, Paus Fransiskus berencana melakukan perjalanan ke Belgia, Polinesia, dan Argentina. Sejak terpilih sebagai Paus pada 2013, ia belum pernah kembali ke kampung halamannya di Argentina.
Paus Fransiskus bersiap menyampaikan pesan dalam kunjungannya di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Ak/tom)
Selain itu, ia juga telah merevisi prosesi pemakaman seorang paus agar lebih sederhana. Perubahan ini bertujuan menekankan peran seorang paus sebagai uskup bagi semua umat, bukan hanya sebagai pemimpin Gereja Katolik.
Aturan baru ini juga memungkinkan seorang paus dimakamkan di luar Vatikan. Dengan demikian, keinginan Paus Fransiskus untuk beristirahat di Basilika Santa Maria Maggiore dapat terlaksana.
Keputusan ini mencerminkan gaya kepemimpinannya yang sederhana dan dekat dengan umat. Sejak awal kepausannya, Paus Fransiskus memang dikenal menghindari kemewahan dan lebih memilih hidup yang lebih bersahaja.