Ntvnews.id, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikenal luas karena kebijakannya yang keras dalam serangan ke Jalur Gaza dalam dua tahun terakhir maupun sebelumnya. Sosoknya dibenci oleh banyak pihak. Kini, muncul kabar mengejutkan bahwa Netanyahu pernah mendapat pukulan dari putranya sendiri.
Dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 25 Februari 2025, Putranya, Yair Netanyahu, adalah anak dari Sara Netanyahu. Saat ini, Yair berusia 33 tahun, sedangkan ayahnya berumur 75 tahun.
Dalam lanskap politik Israel, Yair termasuk dalam kelompok sayap kanan dan dikenal sering mengungkapkan teori konspirasi politik. Ia kerap menuduh adanya upaya kudeta yang dilakukan aparat kehakiman dan penegak hukum Israel terhadap ayahnya.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Jalani Operasi Pengangkatan Prostat
Yair juga disebut-sebut memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan yang diambil Netanyahu dalam menjalankan pemerintahan.
Namun, selama dua tahun terakhir, Yair tidak tinggal di Israel. Ia menetap di Florida, Amerika Serikat (AS), sejak Maret 2023. Kepergiannya dikaitkan dengan larangan dari Netanyahu untuk tidak lagi membuat unggahan di media sosial karena dianggap memperburuk situasi politik di Israel.
Dilansir dari The New Arab dan Times of Israel,Selasa, 25 Februari 2025, Yair dikabarkan "diasingkan" ke luar negeri. Selama berada di Florida, ia tinggal di sebuah kondominium mewah, yang menimbulkan pertanyaan di parlemen Israel mengenai sumber pembiayaan tempat tinggalnya.
Naama Lazimi, anggota Knesset dari Partai Demokrat Israel yang berada di kubu oposisi, mengajukan pertanyaan tentang biaya perjalanan dan keberadaan Sara Netanyahu di Florida untuk menjenguk putranya.
Selain itu, Lazimi juga menyoroti anggaran keamanan Yair yang disebut mencapai NIS 2,5 juta atau sekitar Rp 11,4 miliar per tahun. Ia mempertanyakan apakah anggaran tersebut masih dialokasikan untuk Yair, terutama setelah kabar bahwa ia memukul ayahnya, Netanyahu, sebelum akhirnya meninggalkan Israel.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Kebal Panggilan Mahkamah Internasional?
Pernyataan Lazimi dalam rapat Knesset mengejutkan para anggota parlemen lainnya, bahkan ada yang menanggapinya dengan tawa kecil karena tidak percaya.
"Tentu saja, dia diasingkan ke luar negeri," ujar Lazimi, merujuk pada Yair.
Ketika rekan-rekannya meminta penjelasan lebih lanjut, Lazimi tampak menghindari pertanyaan tersebut dan kembali menyinggung soal pendanaan.
Komentarnya menuai reaksi keras dari Partai Likud yang menaungi Netanyahu. Partai tersebut membantah tuduhan Lazimi dan menyebutnya sebagai "kebohongan keji" serta "titik terendah baru bagi kelompok sayap kiri".
"Naama Lazimi akan kehilangan kekebalannya dan gajinya. Siapa pun yang menyebarkan kebohongan semacam ini akan menghadapi gugatan hukum dan harus membayar konsekuensinya," tegas pernyataan dari perwakilan Partai Likud.