Bupati Bogor Kasih Pembinaan ke Wiwin Komalasari, Kades yang Nyinyirin Nasi Berkat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Feb 2025, 16:01
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bupati Bogor Rudy Susmanto usai dilantik menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2/2024). Bupati Bogor Rudy Susmanto usai dilantik menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2/2024). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memberikan pembinaan kepada Kepala Desa Gunung Menyan, Wiwin Komalasari, terkait pernyataannya yang viral mengenai nasi boks dalam sebuah acara. Rudy mengingatkan bahwa pejabat publik harus lebih berhati-hati dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan polemik.

"Pejabat publik harus lebih bijak dalam menyampaikan sesuatu agar tidak menimbulkan polemik," ujarnya, Selasa, 25 Februari 2025.

Ia menekankan pentingnya menjaga ucapan, terutama di era media sosial, di mana informasi dapat dengan cepat menyebar dan menimbulkan beragam reaksi.

Wiwin sendiri telah memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang dianggap nyinyir terhadap nasi boks. Ia menjelaskan bahwa ucapannya hanya sebatas candaan dan tidak bermaksud merendahkan siapa pun.

"Saya tidak berniat merendahkan siapa pun," kata Wiwin dalam pernyataannya.

Baca juga: Viral Kades di Bogor Geli Bawa Nasi Berkat dalam Acara Bupati dan Wakil Bupati Bogor

Melalui akun TikTok pribadinya, Wiwin juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat video yang tersebar luas. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak menyangka pernyataan tersebut akan menjadi viral dan memicu reaksi negatif dari masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bogor berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh pejabat publik agar lebih bijak dalam berkomunikasi. Rudy juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh potongan video yang tersebar tanpa melihat konteksnya secara keseluruhan.

Insiden ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat dengan cepat menyebarkan informasi dan memicu berbagai reaksi. Oleh karena itu, pejabat dan masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam menggunakan platform digital agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung pada polemik di masyarakat.

(Sumber: Antara)

x|close