Ntvnews.id, Jakarta - Nama Riza Chalid kembali menjadi sorotan publik setelah putranya, Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) dan Gading Ramadhan Joedo, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola pengadaan minyak mentah PT Pertamina (Persero).
Menurut hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung, MKAR diduga sebagai Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa serta berperan sebagai perantara dalam memenangkan tender impor minyak mentah.
Bersama dua tersangka lainnya dari sektor swasta, MKAR diduga telah menyepakati harga yang lebih tinggi sebelum proses lelang dimulai. Akibatnya, negara mengalami kerugian finansial. Saat ini, MKAR telah resmi ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar (kiri) dan Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Gedung Kejaksaan Ag (ANTARA)
Profil Riza Chalid
Mohammad Riza Chalid, atau Reza Chalid, adalah pengusaha Indonesia yang bergerak di berbagai sektor, seperti ritel mode, perkebunan sawit, industri minuman, dan minyak bumi. Karena dominasinya di bisnis impor minyak, ia dijuluki "Saudagar Minyak" atau The Gasoline Godfather.
Namanya kerap dikaitkan dengan kontroversi bisnis perminyakan, khususnya terkait Petral, anak usaha Pertamina berbasis di Singapura. Bisnisnya diperkirakan bernilai US$30 miliar per tahun, dengan kekayaan mencapai US$415 juta, menempatkannya sebagai orang terkaya ke-88 dalam daftar Globe Asia 2015.
Riza lahir dari pasangan Chalid Rachmat bin Abdat dan Siti Hindun binti Ali Alkatiri. Ia menikah dengan Roestriana Adrianti (Uchu Riza) pada 1985 dan bercerai pada 2012. Dari pernikahan ini, mereka memiliki dua anak: Muhammad Kerry Adrianto (lahir 1985) dan Kenesa Ilona Rina (lahir 1989).
Mohammad Riza Chalid (Instagram)
Pada 1997, Riza mewakili PT Dwipangga Sakti Prima milik Mamiek Soeharto dan Bambang Trihatmodjo dalam pembelian pesawat Sukhoi di Rusia. Perusahaan ini sebelumnya tersangkut kasus mark-up dalam pengadaan pesawat Hercules pada 1996. Dalam kunjungan itu, turut hadir Ginandjar Kartasasmita dan Jenderal Wiranto.
Nama Riza juga mencuat dalam kontroversi perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia yang melibatkan Setya Novanto. Ia diketahui memiliki sejumlah perusahaan seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum YANG berbasis di Singapura dan terdaftar di Kepulauan Virgin.
Pada Desember 2015, ia melaporkan pencemaran nama baik terhadap akun Twitter palsu @Riza_Chalid yang menyebarkan informasi tidak benar tentang dirinya.