Penyebab Massa Bakar Rumah Warga di Depok, Ternyata Gegara Sengketa Lahan

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah rumah di Kampung Serab, Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok mengalami perusakan oleh sekelompok massa. Dalam insiden ini, sejumlah lapak turut dibakar, menyebabkan kobaran api yang hampir merambat ke rumah di sekitarnya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang berlangsung pada Senin (24/2) malam tersebut. Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa insiden ini bermula dari konflik antara dua kelompok yang berselisih terkait kepemilikan lahan di area tersebut.

Rekaman video amatir yang merekam kejadian ini dengan cepat menyebar di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat api berkobar di belakang tiga petak rumah yang menjadi sasaran aksi perusakan oleh massa.

Selain itu, rekaman video juga memperlihatkan sekelompok orang yang membawa senjata tajam berkumpul di lokasi kejadian. Tak jauh dari mereka, sebuah gerobak tampak terbakar, sementara rumah warga dirusak, dengan barang-barang berserakan di depan rumah tersebut.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Depok Hari Ini (@depokhariini)

Menanggapi kejadian ini, tim Satreskrim Polres Metro Depok bertindak cepat dengan mengamankan 11 orang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP DK Zendrato, menjelaskan bahwa bentrokan ini berawal dari konflik mengenai lahan tempat tinggal.

"Dari hasil pemeriksaan dan pendalaman, diketahui terjadi pertikaian antara dua kelompok. Di mana ada perselisihan terkait hunian atau tempat tinggal mereka," ujar Zendrato dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 25 Februari 2025. 

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut. Polisi dan pihak TNI segera turun tangan untuk menghentikan aksi kedua kelompok yang bertikai pada malam kejadian.

OTK Bakar Rumah Warga di Depok (Instagram)

Zendrato juga mengungkap bahwa para pelaku membakar beberapa barang, seperti sofa, gerobak, dan lapak bengkel yang berada di belakang rumah. Aksi pembakaran ini dilakukan sebagai taktik untuk menghalangi kelompok lawan mendekat.

"Kebakaran yang terjadi di jalan itu dilakukan oleh para tersangka untuk menghalau masyarakat menyerang mereka. Jadi para tersangka membakar sofa dan spring bed di jalan dengan menuangkan minyak sehingga menyala untuk menghalau massa dari masyarakat untuk mendekati mereka," jelas Zendrato.

Ia juga menegaskan bahwa dalam insiden tersebut tidak ada rumah yang dibakar, melainkan hanya lapak yang terletak di belakang rumah.

"Untuk lahan yang terbakar itu bukan merupakan rumah ataupun tempat tinggal, itu merupakan lapak terbuka. Memang dalam kondisinya terbakar, pada saat kita datang melakukan olah TKP sudah padam, itu masih kita telusurin," tambahnya.