Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah penemuan arkeologi mengejutkan terungkap di County Londonderry, Irlandia Utara, pada tahun 2023 lalu. Setelah penelitian panjang, para ilmuwan menyimpulkan bahwa jasad tersebut milik seorang wanita muda yang mengalami kematian tragis lebih dari 2.000 tahun lalu.
Wanita ini diduga menjadi korban pengorbanan dalam ritual yang dilakukan pada era Zaman Besi, seperti dilansir dari BBC pada Kamis, 26 Februari 2025.
Awalnya, jasad tersebut dikira milik seorang remaja laki-laki, tetapi analisis yang dilakukan oleh para ahli dari Ulster Museum dan Queen’s University Belfast mengungkap bahwa korban adalah seorang wanita berusia sekitar 17 hingga 22 tahun dengan tinggi sekitar 1,7 meter.
Ilustrasi Pelaku Pembunuhan (Pixabay)
Namun, jasad ini ditemukan tanpa kepala. Ilmuwan dari National Museums, Niamh Baker, mengungkapkan bahwa ada tanda-tanda pemotongan di bagian lehernya, menunjukkan bahwa kepala korban sengaja dipenggal di lokasi rawa tempat jasadnya ditemukan.
"Sepertinya kepalanya dibawa pergi pada masa itu," ujar Baker.
Ia menambahkan bahwa pemenggalan kepala sebagai bagian dari ritual semacam ini bukanlah hal yang asing, karena praktik serupa telah ditemukan di berbagai wilayah Eropa Barat-Utara dan Irlandia pada masa tersebut.
Profesor arkeologi dari Queen’s University Belfast, Eileen Murphy, yang turut meneliti jasad ini, menyatakan bahwa pola kematian yang dialami wanita muda tersebut mirip dengan temuan lain dari era yang sama.
Ilustrasi Tengkorak Manusia (Pixabay)
"Seperti banyak jasad manusia yang ditemukan di rawa-rawa dari Zaman Besi, wanita ini tampaknya mengalami kematian yang sangat brutal, dengan luka parah di tenggorokan sebelum akhirnya kepalanya dipenggal," ungkap Murphy.
Para ahli menduga bahwa pengorbanan semacam ini bisa saja dilakukan atas perintah penguasa saat itu, mungkin sebagai upaya meminta kesuburan tanah atau untuk menyenangkan dewa-dewa Celtic yang disembah oleh masyarakat pada zaman tersebut.
Sementara kepalanya hilang tanpa jejak, tubuh wanita muda ini tetap berada di rawa selama ribuan tahun sebelum akhirnya ditemukan. Penelitian terhadap jasad ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai kehidupan, kepercayaan, dan praktik spiritual masyarakat Zaman Besi di wilayah tersebut.