Ntvnews.id, Singapura - Seekor singa putih Afrika harus disuntik mati akibat penyakit yang dideritanya. Hewan ini mengalami tumor yang tidak dapat disembuhkan.
Dilansir dari Mothership, Kamis, 27 Februari 2025, tim dokter dan perawat hewan dari Mandai Wildlife Group harus mengambil keputusan sulit terhadap Mandisa, seekor singa putih Afrika berusia 15 tahun yang tinggal di Night Safari. Pemeriksaan menunjukkan adanya benjolan di perutnya serta penumpukan cairan yang kemudian diketahui sebagai darah dari tumor. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan.
Guillaume Douay, dokter hewan di Mandai Wildlife Group sekaligus wakil ketua Kelompok Penasihat Ilmiah Kesejahteraan Hewan, mengonfirmasi kematian Mandisa.
Baca Juga: 2 Napi Bakal Jalani Hukuman Suntik Mati
Nama Mandisa, yang berarti ‘manis’ dan ‘menyenangkan’ dalam bahasa Xhosa dari Afrika Selatan, pertama kali diperkenalkan di Night Safari pada Mei 2014. Ia meninggalkan pasangannya, Sipho, seekor singa jantan berusia 16 tahun, yang namanya berasal dari kata Xhosa ‘isipho’, yang berarti ‘hadiah’.
Menurut Douay, sejak awal Februari, Mandisa menunjukkan tanda-tanda penurunan berat badan dan massa otot, serta mengalami penurunan nafsu makan.
"Selama dua tahun terakhir, karena usianya, ia telah mendapat pengawasan ketat dari penjaga dan tim dokter hewan kami," ujar Douay dalam pernyataannya.
Baca Juga: Heboh Video yang Tunjukan Ikan Hias Warna-warni Ternyata Disuntik Pewarna
Singa putih betina Afrika biasanya memiliki harapan hidup hingga 16 tahun, sementara singa pada umumnya hidup sekitar 12 tahun. Douay menambahkan bahwa hewan-hewan lansia seperti Mandisa merupakan bagian dari program perawatan hewan senior di Mandai, yang mencakup pemberian diet khusus serta pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Setelah Mandisa mati pada 21 Februari, hasil otopsi mengonfirmasi adanya kanker yang telah menyebar ke beberapa organ tubuhnya. Kasus kanker lebih sering ditemukan pada hewan yang telah berusia lanjut.
"Ketika kondisi yang berkaitan dengan usia menjadi terlalu parah untuk ditangani dengan pengobatan atau perawatan, eutanasia dianggap sebagai pilihan yang paling penuh belas kasih," tambah Douay.