Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok mengaku senang jika dirinya dipanggil untuk menjadi saksi dalam kasus korupsi Pertamina.
Seperti diketahui, pada tahun 2019, ia resmi ditunjuk Menteri BUMN sebagai Komisaris Utama Pertamina. Namun saat Ahok memberikan dukungan ke Ganjar-Mahfud MD, ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Baca Juga: Korban Sengketa Apartemen Nangis Histeris Hingga Berlutut di Depan Komisi III DPR
Kejaksaan Agung berencana akan memanggil Ahok sebagai saksi dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah di pertamina. Ia mengaku sangat senang serta bakal memberikan keterangan yang sebenarnya.
@breakingnews927 Kejaksaan Agung meyakini skandal dugaan korupsi di tubuh subholding PT Pertamina, Pertamina Patra Niaga telah merugikan negara sebanyak Rp193,7 triliun. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan 9 tersangka. Komisaris Utama PT Pertamina 2019-2024, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dituding mengetahui kasus ini — bahkan Kejagung membuka peluang untuk memeriksanya. #pertamina #breakingnews #fyp ♬ suara asli - BreakingNews
"Saya kiri itu sangat bagus, kali minta keterangan hak aparat kejaksaan. Tapi yang perlu diketahui, pertamina ini ada jenjangnya nih. Ini anak perusahaan Pertamina Niaga itu punya dewan komisaris juga," kata Ahok dilansir Youtube Narasi, Sabtu 1 Maret 2025.
"Kalau jaksa yang sampai panggil saya, saya bisa memberikan notulen dan rekaman selama saya menjadi komut (Komisaris Utama). Kalau di media tidak boleh, karena itu rahasia perusahaan," sambung dia.
Ia mengatakan lebih lanjut, bahwa tidak ada catatan yang tertinggal saat melakukan rapat bersama Pertamina. "Saya orangnya sangat, kalau manajemen gitu yah, termasuk kategori yang sangat rapi lah. Apalagi kita mengalami masa covid," beber Ahok.