Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok menduga ada pihak-pihak yang menguasai pasar ritel Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pertamina.
"Kalau yang oplos dugaan persepsi kita itu seorang-olah disebarkan Pertalit itu ngantri, Pertamax adalah Pertalit yang tidak antri. Seolah-olah seluruh SPBU Pertamina menjual Pertalite di tempel nama Pertamax, saya kira ini sangat bahaya," kata Ahok dilansir Youtube Liputan 6, Sabtu 1 Maret 2026.
Baca Juga: Polda Jateng Gerebek Karaoke di Semarang, Diduga Tampilkan Tari Telanjang
"Saya khawatir ada pihak-pihak asing atau siapapun yang ingin menguasai ritel SPBU. Padahal SPBU Pertamina itu rata-rata milik perorangan juga dan swasta," lanjut mantan Komisaris Pertamina itu.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat mendatangi KPK. (Antara)
Selain itu juga, Ahok mengatakan bahwa ia tidak benar-benar mengetahui mengenai masalah bensin oplosan. Pasalnya, ia tidak membaca BAP tersangka.
Kini kabar terbaru, Ahok bersedia untuk dipanggil oleh Kejaksaan Agung sebagai saksi terkait dugaan korupsi tata kekola minyak mentah di Pertamina Niaga yang membuat negara rugi mencapai 193,7 Triliun itu kerugian pada tahun 2023.
Namin jika hal itu dilakukan sejak tahun 2018 hingga 2023, maka kemungkinan besar, Indonesia mengalami kerugian bisa mencapai Rp1 kuadriliun.