Ntvnews.id, Tel Aviv - Kepolisian Israel melaporkan bahwa seorang pria Palestina menabrakkan mobilnya ke sekelompok orang di halte bus di wilayah utara Israel, menyebabkan 13 warga sipil terluka dalam insiden yang terjadi pada Kamis, 27 Februari 2025 sore waktu setempat. Pihak kepolisian menyebut kejadian tersebut sebagai serangan "teroris".
"Pada pukul 16:17 hari ini, layanan darurat Polisi Israel menerima laporan mengenai serangan tabrak lari di Persimpangan Karkur, di mana sebuah kendaraan menabrak sejumlah warga sipil yang sedang menunggu di halte bus," demikian pernyataan dari kepolisian Israel, dikutip dari AFP, Minggu, 2 Maret 2025.
Tim darurat Israel, Magen David Adom, memberikan perawatan kepada para korban di lokasi kejadian, termasuk seorang gadis berusia 17 tahun yang mengalami luka kritis.
Baca Juga: Kecelakaan di Tol Jagorawi Arah Bogor KM 23, Libatkan Mobil Fortuner dan Truk
Menurut pihak kepolisian, total 13 orang terluka dalam insiden ini, termasuk seorang petugas polisi, dengan dua di antaranya dalam kondisi serius.
Pelaku diidentifikasi sebagai pria Palestina berusia 53 tahun dari wilayah Jenin, yang tinggal di Israel secara ilegal bersama keluarganya. Pihak berwenang masih menyelidiki keberadaannya di negara tersebut dan menyebut bahwa temuan awal mengindikasikan pelaku sengaja menargetkan warga yang menunggu di halte bus.
Sementara itu, awal tahun ini, militer Israel melancarkan operasi besar-besaran di wilayah utara Tepi Barat, dengan mengerahkan tank-tank ke wilayah pendudukan untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Baca Juga: Kronologis Warga Menjarah Muatan Truk Usai Kecelakaan di Tol Cipularang KM 91
Operasi yang diberi nama "Tembok Besi" tersebut dilakukan hanya beberapa hari setelah gencatan senjata diberlakukan di Gaza.
Militer Israel telah menyasar sejumlah kamp pengungsi di sekitar Jenin, Tulkarem, dan Tubas. Kamp pengungsi Jenin sendiri dikenal sebagai salah satu basis kelompok militan Palestina, sehingga operasi militer kerap dilakukan di wilayah tersebut.