AS Usulkan Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadhan dan Passover

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Mar 2025, 11:15
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tentara Israel menewaskan sedikitnya 77 warga Palestina dalam serangan udara di Jalur Gaza sejak pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Tentara Israel menewaskan sedikitnya 77 warga Palestina dalam serangan udara di Jalur Gaza sejak pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. (Antara)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Amerika Serikat mengajukan rencana baru untuk gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, Palestina, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dan perayaan Passover. Hal ini diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Menurut pernyataan resmi yang dikutip dari RIA Novosti, Israel menyatakan kesediaannya untuk menerima rencana yang diajukan oleh Utusan Khusus Presiden AS, Steve Witkoff.

Kesepakatan ini dibahas dalam pertemuan keamanan tingkat tinggi yang dipimpin oleh PM Netanyahu, dihadiri oleh Menteri Pertahanan, pejabat senior Kementerian Pertahanan, serta tim perunding Israel.

Diskusi ini digelar menyusul berakhirnya gencatan senjata sebelumnya yang berlangsung selama 42 hari. Rencana baru ini mencakup periode Ramadan, yang jatuh pada 28 Februari hingga 29 Maret, serta Passover Yahudi yang berlangsung dari 12 hingga 19 April.

Foto udara menunjukkan ribuan rumah porak-poranda akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza, Ahad (19/1/2025). <b>((Antara))</b> Foto udara menunjukkan ribuan rumah porak-poranda akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza, Ahad (19/1/2025). ((Antara))

Dalam proposal AS, pada hari pertama gencatan senjata: Separuh sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal—akan dibebaskan. Jika kesepakatan permanen tercapai, seluruh sandera yang tersisa juga akan dibebaskan.

Utusan AS, Steve Witkoff, menilai bahwa perbedaan antara kedua pihak masih terlalu besar untuk mengakhiri perang dalam waktu dekat. Oleh karena itu, gencatan senjata sementara ini dianggap sebagai langkah strategis untuk membuka ruang negosiasi lebih lanjut.

Meski Israel telah menyetujui rencana tersebut, Hamas hingga kini belum memberikan persetujuan. Kantor PM Netanyahu menegaskan bahwa jika Hamas mengubah sikapnya, Israel siap untuk melakukan negosiasi lebih lanjut terkait rincian proposal yang diajukan.

Selain itu, rencana AS juga mencantumkan klausul yang mengizinkan Israel melanjutkan operasi militernya setelah 42 hari jika negosiasi gencatan senjata permanen dianggap tidak membuahkan hasil.

(Sumber: Antara)

TERKINI

Load More
x|close