Ntvnews.id, Gaza - Israel melakukan serangan terhadap gedung sekolah PBB di Gaza, yang menyebabkan kematian puluhan orang yang sedang mencari perlindungan di sana.
Dilansir dari Al Arabiya, Jumat, 7 Juni 2024, Ismail Al-Thawabta, direktur kantor media pemerintah Palestina, menolak klaim Israel bahwa sekolah UNRWA, yang didukung oleh PBB untuk membantu pengungsi Palestina, di Nuseirat, Gaza Tengah, digunakan sebagai pos komando oleh Hamas.
Thawabta mengatakan kepada Reuters bahwa pendudukan menggunakan kebohongan untuk mempengaruhi opini publik dengan menyebarkan cerita palsu demi membenarkan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi.
Israel Gempur Rafah Palestina (Istimewas)
Militer Israel mengatakan bahwa sebelum serangan jet tempur Israel itu, militer telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko jatuhnya korban warga sipil.
Baca Juga: DPR Dukung Rencana Prabowo Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza Palestina
Tak Bisa Hentikan Genosida di Rafah Palestina, Erdogan Lemparkan Kata-kata Nyelekit ke PBB
"Jet-jet tempur Israel... melakukan serangan tepat terhadap kompleks Hamas yang terletak di dalam sekolah UNRWA di daerah Nuseirat", kata militer Israel dalam sebuah pernyataan,
Militer Israel menyatakan bahwa kelompok milisi Hamas dan Jihad Islam yang tergabung dalam Pasukan Nukhba, turut serta dalam serangan besar-besaran ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, dan beroperasi di kompleks tersebut.
Menurut laporan dari kantor media Palestina, setidaknya 27 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam serangan tersebut, kemudian mereka dilarikan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Pihak Palestina menuduh pasukan Israel melakukan "pembantaian mengerikan" yang dianggap merendahkan martabat kemanusiaan.
Jumlah korban jiwa bertambah akibat serangan udara Israel terhadap sebuah gedung sekolah PBB di Gaza tengah. Sebuah rumah sakit di Gaza mengatakan pada hari Kamis, 6 Juni 2024, bahwa jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 37 orang. Militer Israel mengklaim sekolah tersebut menampung pos komando Hamas.