Ntvnews.id, Blitar - Sebuah video yang memperlihatkan momen salat tarawih dengan durasi super cepat di Kota Belitar viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @.folkkonoha itu memperlihatkan salah satu jemaah yang mengabadikan suasana salat tarawih yang berlangsung tak sampai 5 menit dari awal hingga selesai.
Dalam video yang kini ramai diperbincangkan, terlihat jemaah berdiri berbaris, lalu memulai salat dengan gerakan yang sangat cepat. Hanya dalam hitungan menit, rangkaian salat tarawih sudah tuntas. Video tersebut pun menuai berbagai reaksi dari netizen.
" Jika kamu berdiri untuk shalat, bertakbirlah, kemudian bacalah yang mudah bagimu dari al-Qur'an, kemudian rukuklah sampai kamu thuma'ninah dalam rukuk, kemudian bangkitlah dari rukuk sampai kamu thuma'ninah beri'tidal, kemudian sujudlah sampai kamu thuma'ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah dari sujud sampai kamu thuma'ninah dalam sujud, kemudian sujudlah sampai kamu thuma'ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah sampai kamu thuma'ninah dalam duduk, dan lakukanlah hal yang demikian ini pada seluruh shalatmu (HR Bukhari dan Muslim),” tulis seorang netizen.
Baca Juga: Viral Masjid di Sulawesi Bagikan Undian Usai Sholat Tarawih, Hadiahnya TV Hingga Umroh!
“Maaf bukan bermaksud membully apa bacaan surahnya bisa lengkap dan tartil,” timpal netizen lainnya.
Sebagai informasi, diketahui,tradisi tarawih kilat ada di di Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Mantenan, Blitar. Praktik ini sudah berlangsung sejak tahun 1907, dengan pelaksanaan salat tarawih 23 rakaat yang hanya memakan waktu sekitar 7 hingga 10 menit.
View this post on Instagram
Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam, KH Dliya'uddin Azzamzami Zubaidi, menjelaskan bahwa salat tarawih cepat ini telah diwariskan secara turun-temurun sejak masa Mbah Kiai Abdul Ghofur. Tradisi ini kemudian diteruskan oleh putranya, Kiai Sulaiman Zuhdi, dan dilanjutkan oleh Kiai Zubaidi Abdul Ghofur.
Kiai Abdul Ghofur memahami bahwa pondok pesantrennya berada di tengah permukiman warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Kesibukan mereka yang harus bekerja dari pagi hingga menjelang malam membuat mereka kurang memiliki waktu untuk mengikuti salat tarawih dengan durasi panjang.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Tarawih Sendirian di Rumah
Melihat kondisi ini, Kiai Abdul Ghofur mengambil inisiatif untuk mengadakan tarawih kilat agar masyarakat di Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, tetap dapat menjalankan ibadah tanpa merasa terbebani.
Metode ini terbukti efektif dalam menarik minat warga untuk rutin menjalankan tarawih. Setiap tahunnya, sekitar 1.500 jemaah datang ke pondok pesantren ini untuk mengikuti tarawih kilat. Banyak di antara mereka yang merasa pelaksanaan salat yang cepat menjadi daya tarik tersendiri.
Meskipun dilakukan dengan cepat, pelaksanaan salat tarawih di sini tetap memenuhi rukun dan syarat yang berlaku.
"Walaupun cepat, tarawih ini tidak mengurangi rukun atau syarat salat. Atau keluar dari syariat Islam. Bacaan wajib dalam salat tetap terbaca, serta tumaninah. Dalam tumaninah minimal cukup untuk melafalkan 'subhanallah'. Baik secara lisan maupun dalam hati," jelas Gus Dliyak.