Ntvnews.id, London - Raja Inggris Charles III menjadi sasaran serangan siber dari warganya sendiri di media sosial. Alasan di balik kejadian ini cukup mengejutkan.
Raja Charles dan Ratu Camilla mendapatkan kritik tajam dari netizen Inggris karena menyambut datangnya bulan Ramadhan 2025. Banyak warga menilai hal ini tidak perlu terlalu disoroti, mengingat Inggris dianggap sebagai negara dengan mayoritas pemeluk agama Kristen.
Akun X resmi kerajaan, @RoyalFamily, mengunggah momen ketika Raja Charles dan Ratu Camilla mengunjungi Darjeeling Express. Dalam kunjungan tersebut, mereka bertemu dengan komunitas perempuan Muslim di Inggris.
Tak hanya sekadar bertemu, pasangan kerajaan ini juga terlihat memilih dan membungkus kurma, yang merupakan makanan khas saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Kurma tersebut nantinya akan dibagikan kepada umat Muslim di Inggris sebagai simbol dimulainya Ramadhan 2025.
Baca Juga: Warganet Bangga Lihat Postingan Prabowo Foto Bareng Raja Charles di Istana Buckingham
"Mengemas kurma di Darjeeling Express. Secara tradisional, kurma dimakan sebagai makanan pertama untuk berbuka puasa saat matahari terbenam selama bulan Ramadhan," tulis keterangan video yang diunggah akun resmi Kerajaan Inggris, dikutip Minggu, 2 Maret 2025.
Unggahan tersebut juga menambahkan, "Yang Mulia membantu mengemas kurma yang akan dikirim ke rumah sakit setempat untuk berbuka puasa selama bulan suci ini."
Baca Juga: Prabowo Unggah Foto Bareng Raja Charles
Video ini telah disaksikan hingga 7 juta kali oleh pengguna X. Namun, di kolom komentar, banyak warga Inggris yang menanggapi dengan cemoohan dan kritik tajam. Mereka menganggap tindakan Raja Charles tidak pantas dipertontonkan secara publik.
"Pathetic! Ini adalah negara Kristen," tulis seorang netizen
"Kamu mengkhianati wargamu sendiri. Benar-benar sakit jiwa," timpal netizen lainnya.
Tapi, unggahan tersebut juga dilihat oleh netizen Indonesia yang membela tindakan Raja Charles.
"Raja Charles sama Ratu Camila lagi nyusun kurma buat nyambut Ramadhan, tapi sebagian netizen Inggris di kolom komentar malah bersikap intoleran seakan gak terima," ujar netizen.
"Wah, padahal itu cuma bentuk penghormatan saja, kok masih ada yang ribet, ya,” bela netizen lainnya.