Ahok: Saya Siap Dipanggil Kejaksaan Agung

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Mar 2025, 03:15
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ahok Ahok (Youtube: Panggil Saya BTP)

Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku siap jika dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung).

Hal ini terkait penyidikan Kejagung soal adanya dugaan pencampuran Ron 90 atau bahkan Ron 88 dengan Ron 92 dalam produk Pertamax. Adapun perdebatan jika Pertamina mencampur produk bahan bakar seperti Pertamax dengan zat aditif.

Baca Juga: Ahok: Kenapa Pertamina Butuh Jasa Perusahaan Zat Aditif untuk Meningkatkan Oktan?

Lalu, Ahok menekankan jika Pertamina seharusnya punya insinyur-insinyur yang mampu menguji kualitas minyak sebelum kemdudian diterima.

Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis 9 Januari 2025. <b>((Antara))</b> Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis 9 Januari 2025. ((Antara))

"Harusnya kalau Pertamina beli minyak, punya insinyur-insinyur bisa tes dong, masa minyak masuk kapal, komisaris utama yang harus cek ke Tanjung Priok? Kalau begitu, semua dipecat saja," kata Ahok, dikutip dari YouTube Liputan 6, Senin, 3 Maret 2025.

Baca Juga: Ahok Sebut Indonesia Gak Bisa Perang Sama Negara Lain karena Tak Punya Stok BBM

"Makanya senang kalau saya panggil, saya punya rekaman suara rapat semua. Saya cuma minta pak Jaksa, sidak terbuka di Republik ini," tambah dia.

Ahok dengan tegas mengatakan, bahwa ia siap jika dipanggil oleh Kejagung dan merasa senang membantu. Bahkan, ia sangat bahagia jika di sidang semua rekaman yang dimilikinya dapat diputar.

"Oh saya siap, saya senang membantu, dan saya senang kalau di sidang itu semua rekaman rapat saya diputar biar semua rakyat Indonesia mendengarkan," imbuhnya.

"Apa yang terjadi di Pertamina, apa yang saya marah-marah di kantor," tambah Ahok.

x|close