Fiersa Besari Ungkap Kabar Terkini Selamat dari Pendakian Puncak Carstensz Gunung Jayawijaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Mar 2025, 10:27
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Penyanyi Fiersa Besari Ada dalam Rombongan Pendaki yang Meninggal di Cartensz Penyanyi Fiersa Besari Ada dalam Rombongan Pendaki yang Meninggal di Cartensz (Tankapan Layar)

Ntvnews.id, Jakarta - Musisi sekaligus pendaki, Fiersa Besari, akhirnya memberikan kabar terbaru mengenai kondisi pendakian di Carstensz Pyramid (Puncak Jaya) melalui unggahan di media sosialnya pada hari Senin.

Dalam unggahannya, Fiersa menyampaikan permintaan maaf karena baru memberikan informasi terkait situasi terkini. Hal ini dikarenakan dirinya masih dalam kondisi berduka dan syok akibat insiden yang menimpa beberapa pendaki lain.

"Saya juga ingin meminta maaf karena baru mengabari perihal situasi Carstensz Pyramid (puncak tertinggi Indonesia dengan nama lain Puncak Jaya), karena kami yang berada di 'basecamp' Lembah Kuning (Yellow Valley/YV) pun merasa sangat syok dan berduka atas tragedi yang telah terjadi," tulis Fiersa, dilansir Antara.

Ia menjelaskan bahwa dirinya bersama rekannya, Furky Syahroni, baru tiba kembali di Mimika, Papua Tengah pada 3 Maret 2025. Sebelumnya, mereka sempat tertahan di Lembah Kuning akibat cuaca buruk yang berdampak pada operasional helikopter, satu-satunya akses resmi menuju lokasi tersebut.

Proses evakuasi korban meninggal dunia saat pendakian Puncak Cartensz Pyramid <b>(Antara)</b> Proses evakuasi korban meninggal dunia saat pendakian Puncak Cartensz Pyramid (Antara)

"Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter (satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter). Kondisi kami Alhamdulillah stabil," tambahnya.

Sebelumnya, dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, dikabarkan meninggal dunia dalam insiden pendakian Carstensz Pyramid. Sementara itu, Fiersa Besari beserta rombongan lainnya berhasil dievakuasi dengan selamat.

Pendakian ini merupakan bagian dari ekspedisi "Atap Negeri," misi yang dijalankan oleh Fiersa Besari untuk menaklukkan 33 puncak gunung di Indonesia.

Di sisi lain, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah memastikan bahwa 13 pendaki Carstensz Pyramid, termasuk Fiersa Besari dan tiga warga negara asing (WNA), dalam kondisi selamat.

"Fiersa bersama tiga WNA asal Turki dan Rusia selamat," ujar Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna, saat dikonfirmasi dari Jakarta pada Minggu malam.

Sebagai seorang musisi asal Bandung, Jawa Barat, sekaligus penggiat kegiatan alam bebas, Fiersa termasuk dalam tim berjumlah 15 orang yang dilaporkan ke Basarnas pada Minggu dini hari pukul 00.46 WIT untuk mendapatkan evakuasi darurat.

Fiersa Besari (Instagram @fiersabesari) <b>(Instagram @fiersabesari)</b> Fiersa Besari (Instagram @fiersabesari) (Instagram @fiersabesari)

Menurut Wayan, tim SAR menerima informasi bahwa para pendaki membutuhkan pertolongan setelah salah satu anggota tim mengalami gejala AMS ('acute mountain sickness') dalam perjalanan turun dari puncak, tepat sebelum melintasi lintasan jembatan tali (tyrolean).

Dari data yang dihimpun, pendaki yang berhasil selamat meliputi Fiersa Besari, Indira Alaika, Furky, Poegiono, Saroni, Ludy Hadiyanto, serta dua WNA asal Turki dan satu WNA dari Rusia.

Selain itu, lima pemandu pendakian yang terdiri dari Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan juga dipastikan dalam kondisi selamat.

Sementara itu, korban meninggal dunia atas nama Elsa Laksono telah berhasil dievakuasi pada Minggu, 2 Maret 2025 pagi menggunakan helikopter, bersama tiga pendaki selamat yang kini dirawat di RSUD Timika.

Proses evakuasi sempat terhambat akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung. Oleh karena itu, upaya penyelamatan terhadap Lilie Wijayanti serta para pendaki lainnya baru dilanjutkan pada Senin, 3 Maret 2025.

Upaya evakuasi ini melibatkan tim gabungan yang terdiri dari personel TNI AD Timika, TNI AL Timika, Brimob Timika, Polsek Tembagapura, serta petugas dari PT Freeport Indonesia.

x|close