Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Tolak Pengadaan Mobil Dinas Baru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Mar 2025, 14:32
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo beserta Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan usai acara Serah Terima Jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/3/2025). Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo beserta Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan usai acara Serah Terima Jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/3/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya dan Wakil Wali Kota, Wawan Harmawan, serta mengusulkan agar anggaran tersebut dialihkan untuk penanganan sampah di Kota Yogyakarta.

Hasto menyatakan bahwa mobil dinas yang ada saat ini masih dalam kondisi baik, meskipun sudah digunakan selama tiga atau empat tahun. Ia menilai, anggaran yang semula dialokasikan untuk pembelian mobil dinas, yang diperkirakan mencapai hampir Rp3 miliar, lebih bermanfaat jika digunakan untuk pengadaan gerobak sampah bagi seluruh RW di Kota Yogyakarta.

"Lebih baik mobil yang mau dibelikan untuk saya dan untuk Pak Wakil itu kan paling enggak anggarannya bisa jadi hampir Rp3 miliar. Itu kan lebih baik kita pakai untuk bikin gerobak sampah," jelasnya.

Baca juga: Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Belum Putuskan Ikut Retret

Hasto telah menghitung kebutuhan anggaran untuk pengadaan gerobak sampah di seluruh RW. Dengan rata-rata harga satu unit sekitar Rp5 juta, dana yang tersedia bisa digunakan untuk membuat sekitar 600 gerobak sampah.

"Saya sudah menghitung, kalau bikin gerobak sampah sebanyak 600 sekian, sebanyak jumlah RW di Kota Yogyakarta, itu hanya butuh sekitar Rp3 sekian miliar," tambahnya.

Selain menolak mobil dinas baru, Hasto juga menolak pengadaan mebel dan tempat tidur baru untuk fasilitas kerja dan rumah dinasnya.

"Mau dibelikan mebel baru, tempat tidur baru ya 'enggak' usah. Tempat tidur yang lama ada, mebel lama juga ada," katanya.

Keputusan ini didasarkan pada semangat efisiensi yang harus diterapkan di semua lini pemerintahan, termasuk dalam penggunaan anggaran untuk fasilitas pejabat daerah.

"Pada prinsipnya di era 2025 ini kan ada semangat untuk perubahan 'mindset' ya, bahwa pemerintah daerah itu diselenggarakan dengan cara yang efektif, efisien gitu," tutur Hasto.

(Sumber: Antara)

x|close