Ntvnews.id, London - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menanggapi pemblokiran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza setelah pengumuman yang dibuat Israel sehari sebelumnya. Starmer menegaskan bahwa bantuan tersebut tidak boleh dihalangi.
"Bantuan untuk Gaza tidak boleh diblokir," ujar kantor Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dikutip dari AFP, Selasa, 4 Maret 2025.
Kantor Starmer juga menegaskan bahwa bantuan harus tetap dikirimkan ke Gaza. "Kami telah menyampaikan dengan jelas bahwa bantuan harus masuk ke Gaza, sehingga tidak boleh diblokir," kata juru bicara kantornya.
Baca Juga: Geger Pria Palestina Tabrak Kerumunan Orang di Israel
Sebelumnya, Israel mengumumkan penghentian semua pasokan dan barang yang masuk ke Jalur Gaza, Palestina. Langkah ini bertujuan menekan Hamas agar menerima proposal perpanjangan gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat.
Menurut laporan Associated Press pada Minggu, 2 Maret 2025, Kantor Perdana Menteri Israel tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai keputusan tersebut. Namun, Israel memperingatkan akan ada "konsekuensi tambahan" jika Hamas menolak proposal gencatan senjata yang disampaikan oleh AS.
Baca Juga: Hamas Bakal Lepas 6 Sanderaan Israel
Israel juga belum menjelaskan apakah pemblokiran pasokan ini bersifat total atau hanya sebagian. Fase pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang memungkinkan peningkatan bantuan kemanusiaan, telah berakhir pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Sebagai catatan, hampir seluruh wilayah Gaza berbatasan langsung dengan wilayah yang dikuasai Israel, kecuali perbatasan Rafah yang berbatasan dengan Mesir.