Banjir di Bekasi Menjadi Terburuk Dalam 9 Tahun Terakhir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Mar 2025, 13:58
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Banjir di Bekasi Banjir di Bekasi (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Walikota Bekasi, Tri Adhianto mengungkapkan bahwa sebagian wilayah di Kota Bekasi lumpuh akibat banjir. Ia mengatakan setidaknya ada delapan kecamatan yang terdampak, Selasa 4 Maret 2025.

Selain itu juga, Pemerintah Kota Bekasi telah mengingatkan sejumlah warga untuk melakukan evakuasi ketika hujan deras yang terjadi pada Senin malam kemarin, 3 Maret 2025.

Banjir yang melumpuhkan Kota Bekasi tidak lepas dari meluapnya air dari tanggul yang telah dubgun Balai Besar Wilayah Sungan Ciliwung Cisadane. Selain itu juga, banjir ini juga menjadi yang paling parah sejak 2016.

"Sejak semalam sudah mulai terlihat ketinggian air di Kota Bekasi. Yang parah itu di sekitar sungai, kali Bekasi yang merupakan pertemuan kali Cikeas dan kali Cileungsi, dan ketinggian ini sangat luar biasa dibandingkan 2016 dan 2020, ketinggiannya luar biasa mencapai 8 meter," kata Tri dalam rapat bersama Menko PMK, BNPB, Basarnas dan BMKG.

Baca Juga: Bekasi Lumpuh Total, 8 Kecamatan Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 8 Meter

Puluhan Mobil dan Ruko Terendam Banjir di Grand Galaxy City Bekasi <b>(IG: warung jurnalis)</b> Puluhan Mobil dan Ruko Terendam Banjir di Grand Galaxy City Bekasi (IG: warung jurnalis)

Selain melanda wilayah kota, di Kabupaten juga juga dilanda banjir dan mencapai tujuh Kecamatan yang memiliki ketinggian antara 20 hingga 150 Cm. Hal ini disampaikan langsung Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi.

Ia mengatakan, titik banjir tersebar di wilayah Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara hingga Kecamatan Bojongmangu.

Dia mengaku banjir kali ini dipicu hujan deras selama berjam-jam ditambah kiriman air dari wilayah Bogor dan sekitar serta diperparah oleh sistem drainase yang buruk di beberapa wilayah hingga mengakibatkan air sulit surut.

Akibatnya, ratusan rumah terendam, akses jalan terganggu dan aktivitas warga lumpuh. Sejumlah warga harus dievakuasi karena air sudah memasuki rumah mereka. Beberapa ruas jalan utama juga tergenang sehingga kendaraan kesulitan melintas.

"Kami masih terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan," katanya.

TERKINI

Load More
x|close