Ntvnews.id, Jakarta - Banjir besar kembali melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, menggenangi permukiman warga serta ruas jalan utama di berbagai wilayah. Foto udara yang dirilis oleh BNPB pada Selasa, 4 Maret 2025 menunjukkan bahwa luapan sungai menjadi penyebab utama banjir yang merendam rumah-rumah dan infrastruktur di sekitarnya.
Air banjir yang berwarna cokelat tampak menggenangi daratan sekitar sungai. BPBD Kota Bekasi mencatat bahwa wilayah yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.
Sebagai respons terhadap bencana ini, BPBD Kota Bekasi telah mulai menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Selain itu, petugas BPBD juga dikerahkan untuk mengevakuasi masyarakat yang terjebak banjir.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengonfirmasi bahwa delapan kecamatan di kota tersebut mengalami dampak banjir yang cukup serius. Ia menjelaskan bahwa selain permukiman, beberapa kantor pemerintahan serta jalan utama juga ikut tergenang, menyebabkan Kota Bekasi mengalami kelumpuhan.
"Dari 12 kecamatan, yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa," kata Tri Adhianto.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tri Adhianto dalam rapat koordinasi yang diadakan secara daring bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto serta Menko PMK Pratikno. Ia menegaskan bahwa banjir yang terjadi di Kota Bekasi kali ini merupakan akibat dari hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya.
Wilayah yang mengalami dampak paling parah berada di sepanjang aliran sungai yang melintasi Bekasi, terutama pada pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. Ketinggian air yang terjadi kali ini bahkan lebih tinggi dibandingkan banjir besar yang melanda Bekasi pada tahun 2016 dan 2020.
Tri Adhianto mengungkapkan bahwa di beberapa titik, tinggi genangan air mencapai 8 meter. Salah satu faktor yang memperparah banjir adalah meluapnya air dari tanggul yang telah dibangun oleh BWSCC.