BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Landa Jakarta hingga 11 Maret 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Mar 2025, 14:31
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Petugas mengamati jalan yang amblas di jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor, yang diakibatkan Hujan deras dengan intensitas tinggi. Petugas mengamati jalan yang amblas di jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor, yang diakibatkan Hujan deras dengan intensitas tinggi. (Antara)

Ntvnews.id, JakartaBMKG mendeteksi peningkatan aktivitas atmosfer yang berpotensi menyebabkan hujan deras di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat, termasuk Jakarta, selama sepekan ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, dan risiko banjir. 

"Periode 4-11 Maret 2025, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang," kata dia. 

Ia mengungkapkan bahwa aktivitas gelombang atmosfer, seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin, masih berlangsung di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Kepulauan Papua. Akibatnya, terjadi peningkatan pembentukan awan hujan dengan intensitas yang bervariasi di setiap daerah. 

Baca juga: BMKG Sebut Jakarta Bakal Diguyur Hujan Pada Sabtu Siang Ini

Selain itu, ia menambahkan bahwa fenomena atmosfer ini semakin dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Samudra Hindia, tepatnya di barat Aceh dan selatan Papua, berdasarkan analisis terbaru dari tim meteorologi BMKG.

Keberadaan sirkulasi siklonik ini juga menyebabkan perlambatan angin atau konvergensi di beberapa perairan, seperti Laut Natuna, Laut Banda, perairan selatan Sulawesi, Laut Arafuru dan Maluku.

BMKG turut mengidentifikasi peningkatan signifikan pada awan konvektif berdasarkan analisis labilitas lokal. Fenomena ini terjadi di beberapa wilayah, seperti Jawa bagian barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, serta hampir seluruh kawasan Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.  

"Labilitas atmosfer berperan dalam mendukung proses pembentukan awan hujan, terutama pada siang hingga sore atau malam hari," kata dia.

(Sumber: Antara) 

x|close