Banjir Belum Juga Surut, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Jakbar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Mar 2025, 15:24
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Petugas kepolisian mendorong sepeda motor milik seorang wanita yang mogok akibat kemasukan air banjir di Jalan Pesanggrahan, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, Selasa 3 Maret 2025 Petugas kepolisian mendorong sepeda motor milik seorang wanita yang mogok akibat kemasukan air banjir di Jalan Pesanggrahan, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, Selasa 3 Maret 2025 (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Polisi melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan persimpangan Pasar Puri, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, akibat banjir yang melanda area tersebut. 

"Jam 05.30 WIB di lampu lintas (traffic light/TL) Pasar Puri belum banjir, tetapi setelah pukul 07.00 WIB, sudah banjir. Mengingat arus lalin keberangkatan, warga akan kerja, kita lakukan rekayasa lalu lintas," ucap Kanit Lantas Mapolsek Kembangan AKP Karta di lokasi, Selasa 4 Maret 2025. 

Karta menjelaskan bahwa pengendara dari arah Kebon Jeruk atau Joglo yang melintas di Jalan Pesanggrahan dialihkan menuju Kantor Wali Kota Jakarta Barat melalui Jalan Puri Indah. 

"Kemudian yang dari Wali Kota melintas TL Pasar Puri, yang akan mengarah ke arah Kedoya, sudah kita lakukan penutupan," ucap Karta.

Penutupan akses jalan dilakukan karena air dari luapan Kali Pesanggrahan telah mencapai ketinggian selutut orang dewasa. 

"Tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun kendaraan kecil," ujar Karta.  

Baca juga: Sungai Ciliwung Meluap, 47 RT di Jaksel dan Jaktim Banjir

Polisi akan menerapkan rekayasa lalu lintas hingga batas waktu yang belum ditentukan. 

"Kita lihat nanti situasinya. Kalau memang ketinggian air sudah mulai surut dan kendaraan roda dua sudah bebas untuk melintas, kemudian pengalihan baru kita normalkan kembali," ujar dia. 

Karta menambahkan, beberapa pengendara dari arah Kantor Wali Kota tetap memaksa melewati persimpangan Pasar Puri, yang menyebabkan mesin kendaraan mereka kemasukan air dan akhirnya mogok. 

"Kita sudah lakukan imbauan, edukasi sama pengendara roda dua, karena ketinggian air cukup tinggi. Jadi, kita khawatirkan mogok, tapi memang pengendara sudah tidak sabar, tetap ingin melintas, kita tidak bisa melarang," ujar Karta. 

Alhasil, warga dan petugas dari instansi lainnya mendorong kendaraan-kendaraan yang mogok menuju trotoar Jalan Pesanggrahan.

"Terutama roda dua, karena ini airnya cukup tinggi, selutut seorang dewasa. Kalau memang mogok, kita bantu, kita dorong, kita pinggirkan," imbuh Karta. 

(Sumber: Antara) 

 

x|close