Ntvnews.id
“Memang ada pendangkalan sungai, aliran air. Lumpur-lumpur semakin meninggi yang membuat debit air menjadi berkurang tampungannya. Saya minta kepada pemerintah agar segera mengeruk seluruh saluran air dan sungai,” kata Khoirudin saat dijumpai di Jakarta Selatan, Rabu 5 Maret 2025.
Khoirudin berharap Jakarta bisa memiliki kanal pengendali banjir seperti di beberapa kota dunia, termasuk "Kuala Lumpur."
Ia menjelaskan bahwa "Kuala Lumpur memiliki terowongan yang memungkinkan air dipompa ke bawah lalu dialirkan ke laut."
Selain itu, ia menekankan pentingnya pengerukan sungai secara rutin. Menurutnya, saat musim hujan tiba tahun depan, Jakarta harus kembali melakukan pengerukan.
Baca juga: Banjir Masih Rendam 36 RT di Jakarta Hingga Rabu Siang
“Karena memang endapan itu mengalir bersama aliran air. Jadi, pengerjaan banjir terus kita lakukan. Karena memang ini PR kita bersama,” katanya.
Khoirudin menyampaikan belasungkawa kepada para korban terdampak banjir.
Ia menambahkan bahwa DPRD DKI Jakarta turut meninjau langsung kondisi masyarakat dan ia berharap, dengan kerja sama antara eksekutif dan legislatif, masalah banjir di Jakarta dapat segera teratasi.
“Nanti prioritas anggaran tetap untuk banjir dan kemacetan,” kata Khoirudin.
Diketahui, DKI Jakarta mengalokasikan anggaran Rp5,6 triliun untuk penanganan banjir pada 2025. Jumlah ini termasuk yang terbesar dalam APBD 2025, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi banjir di ibu kota.
(Sumber: Antara)