Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatkan sinergi dalam menyebarluaskan informasi kebencanaan kepada masyarakat.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem! Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Banjir Ancam Indonesia
Langkah ini bertujuan untuk memastikan peringatan dini cuaca ekstrem dan bencana alam dapat diterima lebih cepat dan akurat, seiring dengan meningkatnya tren kejadian cuaca ekstrem di awal 2025.
Kemkomdigi dan BMKG melakukan pertemuan di kantor Kemkomdigi, Jakarta, Rabu (5/3). (Dok.Ntvnews.id)
Dalam pertemuan yang digelar di kantor Kemkomdigi, Jakarta, Rabu 5 Maret 2025, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BMKG Dwikorita Karnawatimembahas strategi komunikasi publik yang lebih efektif.
Mereka menyoroti pentingnya optimalisasi sistem peringatan dini agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di wilayah rawan bencana.
“Koordinasi antara Kemkomdigi dan BMKG telah berlangsung lama, tetapi dengan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem dan bencana, kita perlu memastikan sistem komunikasi publik berjalan lebih optimal. Masyarakat harus mendapatkan informasi peringatan dini dengan cepat dan akurat,”ujar Menkomdigi Meutya Hafid.
Sebagai langkah konkret, Kemkomdigi bersama BMKG memperluas penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi digital. Sistem Early Warning System (EWS)
Kemkomdigi telah menggandeng sejumlah penyelenggara multipleksing, seperti TVRI, Transmedia, Metro TV, MNC, SCM, Viva, Nusantara TV, dan RTV, untuk menampilkan peringatan dini bencana langsung di layar televisi.
Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan informasi lebih cepat, bahkan saat tidak sedang mengakses internet atau layanan seluler.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan Kemkomdigi dalam memperkuat sistem komunikasi kebencanaan. Dengan infrastruktur komunikasi yang terus diperluas, termasuk peningkatan konektivitas seluler di daerah terpencil, kami optimistis informasi kebencanaan dapat lebih cepat diterima oleh masyarakat di wilayah rawan bencana,” ujar Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.