Turki Siap Bantu Ukraina dari Segi Militer

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Mar 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
PErbatasan Turki dan Suriah PErbatasan Turki dan Suriah (Istimewa)

Ntvnews.id, Ankara - Turkiye menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian yang lebih luas jika diperlukan. Sikap ini diambil setelah Inggris dan Prancis terlebih dahulu menyatakan kesiapan mereka untuk mengirim pasukan dalam misi serupa.

"Masalah kontribusi terhadap misi... akan dievaluasi bersama semua pihak terkait, jika dianggap perlu untuk terjalinnya stabilitas dan perdamaian regional," ujar sumber dari Kementerian Pertahanan Turki, seperti dikutip AFP, Jumat, 7 Maret 2025.

Pernyataan ini muncul bersamaan dengan pertemuan antara para pemimpin Uni Eropa dan Presiden Volodymyr Zelensky di Brussels, Belgia.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari cara memperkuat pertahanan Ukraina dan Eropa setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menghentikan bantuan militer serta menangguhkan kerja sama intelijen dengan Kyiv.

Baca Juga: Zelenskyy Mendarat di Turki untuk Pertemuan Penting dengan Erdogan

Sebelumnya, London dan Paris telah mengumumkan kesediaan mereka untuk mengirim pasukan ke Ukraina guna memastikan kemungkinan gencatan senjata di masa depan dapat berlangsung. Namun, kedua negara belum merinci secara spesifik peran yang akan dimainkan oleh pasukan mereka.

Kebutuhan untuk memperkuat pertahanan Eropa semakin mendesak setelah Trump menyatakan keinginannya untuk segera mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun di Ukraina melalui negosiasi langsung dengan Rusia.

Dalam pidatonya di sidang gabungan Kongres AS pada Selasa, 4 Maret 2025, Trump menyebut bahwa Zelensky telah menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi guna mengakhiri konflik dengan Rusia, serta siap menyepakati kerja sama terkait sumber daya mineral dengan AS.

Baca Juga: Prabowo: Pertemuan Ini Bersejarah, Tepat dengan Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Turkiye

Trump juga mengungkapkan bahwa ia telah melakukan "pembicaraan serius dengan Rusia" dan menerima "sinyal kuat bahwa mereka siap untuk perdamaian."

Sementara itu, Zelensky berupaya meredakan ketegangan setelah perselisihannya dengan Trump pekan lalu. Pada Selasa, 4 Maret 2025, ia menyatakan ingin "memperbaiki" hubungannya dengan Trump setelah insiden yang digambarkannya sebagai "bentrokan yang disesalkan" saat pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih.

Zelensky juga menegaskan bahwa Kyiv siap bekerja sama di bawah "kepemimpinan kuat" Trump untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Ukraina. Bahkan, ia menyatakan kesiapannya untuk menandatangani perjanjian mineral kapan saja dan dalam format apa pun yang dianggap nyaman, setelah kesepakatan tersebut gagal diteken pekan lalu.

Sebagai sekutu AS dalam NATO, Turki terus berupaya menjaga keseimbangan hubungan dengan Rusia dan Ukraina sejak perang dimulai tiga tahun lalu. Negara ini juga telah dua kali menjadi tuan rumah perundingan langsung yang bertujuan untuk menghentikan konflik tersebut.

x|close