Ntvnews.id, Jakarta - Akun Instagram resmi milik Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, dengan nama pengguna @fadiaarafiq.official, menjadi perbincangan setelah muncul komentar bernada kasar yang ditujukan kepada seorang netizen. Bupati Fadia pun memberikan klarifikasi mengenai hal tersebut.
Komentar kontroversial itu muncul dalam unggahan foto Fadia bersama Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman. Foto tersebut diambil saat keduanya menghadiri retret kepala daerah yang diselenggarakan di Akademi Militer Magelang pada pekan lalu.
Sejumlah netizen memanfaatkan unggahan tersebut untuk menyampaikan keluhan terkait berbagai permasalahan daerah, seperti kondisi jalan yang rusak dan proyek pembangunan rumah sakit yang belum selesai.
Salah satu warganet mengajukan pertanyaan mengenai kejelasan peresmian Rumah Sakit Ki Ageng Sedayu. Selain itu, netizen tersebut juga menyinggung absennya Bupati Fadia dalam sebuah acara yang berlangsung di Ketandan, Wiradesa.
"Peresmian RS Ki Ageng Sedayu kapan, Bu? Kabarnya anggaran sekian enggak keluar? Terus, waktu kemarin acara di Ketandan Wiradesa, kenapa dipanggil enggak datang, Bu? Wedi (takut) diperiksa kah?" tulis akun tersebut.
Tak hanya menyinggung pembangunan rumah sakit, netizen lain juga mempertanyakan ketidakhadiran Bupati Fadia dalam acara yang berlangsung di Ketandan, Wiradesa. Mereka mempertanyakan sejauh mana urgensi acara tersebut dibandingkan dengan berbagai permasalahan lain yang sedang dihadapi oleh daerah.
Namun, yang menjadi perhatian publik bukanlah tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan, melainkan respons bernada kasar dan berisi ancaman yang muncul dari akun Instagram resmi Bupati Fadia.
View this post on Instagram
"Mulutmu kalau ngomong jangan kurang ajar, diperiksa penegak hukum, Mampus kamu nanti!
Urusan anggaran gak keluar, anggaran yang mana? Jangan sampai dicari kamu. Gak bisa dipertanggungjawabkan omongan kamu" tulis akun Fadia dalam bahasa Jawa.
Komentar tersebut dengan cepat menyebar luas dan menimbulkan reaksi beragam di kalangan warganet. Banyak yang mengecam respons kasar tersebut, terutama karena berasal dari akun seorang pejabat publik yang seharusnya memberikan contoh komunikasi yang baik.
Gelombang kritik pun membanjiri media sosial. Berbagai pihak menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh akun resmi Bupati Fadia, yang dinilai tidak mencerminkan etika pemerintahan. Selain itu, muncul pertanyaan mengenai siapa yang sebenarnya menuliskan komentar tersebut.
Di tengah sorotan publik, Bupati Fadia akhirnya memberikan penjelasan. Ia mengonfirmasi bahwa akun Instagram tersebut memang miliknya. Namun, ia menegaskan bahwa bukan dirinya yang menuliskan komentar bernada kasar itu.
Menurut Fadia, akun tersebut dikelola oleh beberapa admin. Ia menjelaskan bahwa komentar kasar tersebut muncul karena salah satu admin merasa emosional setelah menerima pesan langsung (DM) yang dinilai tidak sopan dari akun yang sama.
"Saya jelaskan dulu, menurut admin, ada akun yang sama yang nge-DM dengan kalimat yang kurang layak. Sebelum berkomentar di situ, itulah yang membuat admin emosi," ujar Fadia dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 4 Maret 2025.