Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan alasan di balik anggaran sebesar Rp13 miliar untuk penyelenggaraan acara retret kepala daerah di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.
Menurutnya, anggaran tersebut merupakan bagian dari strategi efisiensi dalam pengelolaan dana APBD yang mencapai Rp1.300-an triliun.
"Dan itu sudah saya sampaikan. Tapi kalau yang utama menginvestasikan Rp13 M untuk mengamankan Rp1.300 T, APBD itu Rp1.300 T, kalau nggak efisien kasian rakyat," ujar Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 7 Maret 2025.
Baca Juga: Mendagri Tito Pastikan Laporan Keuangan 2024 Siap Diaudit Transparan
Menurutnya, Rp13 miliar memang jumlah yang besar, namun jika dibandingkan dengan total APBD yang dikelola, anggaran tersebut diperlukan untuk memastikan pengelolaan keuangan daerah yang lebih efisien.
"Uang Rp13 M besar, tapi demi mengefisiensikan dan mengamankan Rp1.369 T itu tugas Kemendagri," lanjutnya.
Tito juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya sekadar seremoni, tetapi merupakan bagian dari persiapan para kepala daerah untuk masa jabatan lima tahun ke depan.
"Kedua, kegiatan itu sebenarnya 14 hari jadi 7 hari untuk membekali mereka 5 tahun ke depan. Kepala daerah 503 dilantik, 103 pernah jadi kepala daerah, 400 belum pernah," ungkapnya.
Baca Juga: Mendagri Tito Sebut Separuh BUMD Merugi karena 'Ordal'
Dengan latar belakang ini, Tito menilai bahwa pelaksanaan acara tersebut adalah bentuk investasi untuk memastikan kepala daerah yang baru dilantik dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik.
Ia pun menegaskan bahwa anggaran tersebut belum dibayarkan penuh dan akan mengikuti hasil review dari BPKP.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Kemendagri tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam penggunaan anggaran dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas pemerintahan daerah.