Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Mar 2025, 11:26
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi tiba di Istana Kepresidena Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi tiba di Istana Kepresidena (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengundang beberapa menteri Kabinet Merah Putih ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat pagi 7 Maret 2025 untuk menghadiri rapat terbatas terkait kelanjutan pembentukan Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, yang mengenakan kemeja batik, tiba di Istana sekitar pukul 09.17 WIB, disusul oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada pukul 09.30 WIB. 

"(Membahas) yang sebelumnya ya. Koperasi desa," kata Budi Arie kepada awak media.

Budi menyampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dibentuk dengan tujuan mengurangi kemiskinan ekstrem di desa serta menjadi pusat aktivitas ekonomi desa yang mencakup berbagai outlet usaha. 

"Koperasi Merah Putih ini ditujukan untuk kepentingan masyarakat desa, ada outlet, ada apotek desa, ada gudang desa," kata Budi Arie. 

Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih Diharapkan Pangkas Rantai Distribusi dan Stabilkan Harga Pangan

Sejalan dengan itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa kehadirannya dalam rapat terbatas merupakan undangan bersama Menteri Koperasi serta Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid.

Namun, Tito tidak memberikan detail mengenai topik spesifik yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Bersama Menteri Koperasi, ada (Menteri) Komdigi. Jadi diundang saya kurang tahu apakah Koperasi Merah Putih atau hal-hal lain, menyangkut informasi saya belum tahu," kata Tito.  

Koperasi Desa Merah Putih dibentuk sebagai pusat ekonomi di setiap desa, bertujuan menampung hasil pertanian lokal sekaligus mempersingkat rantai distribusi ke konsumen.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa koperasi ini rencananya akan didirikan di sekitar 70.000 hingga 80.000 desa di seluruh Indonesia.

Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, memperkirakan setiap desa membutuhkan anggaran sekitar Rp3 miliar hingga Rp5 miliar untuk pembangunan dan pengembangan koperasi tersebut. (Sumber: Antara)

x|close