Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memastikan kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah, tak lantas membuat pelayanan mudik menjadi berkurang kualitas dan kuantitasnya.
Pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025, kendati adanya efisiensi anggaran infrastruktur. Hal ini dinyatakan Ketua Komisi V DPR Lasarus.
Menurut dia, pengalaman panjang dalam menangani mudik, serta kesiapan berbagai pihak, akan memastikan perjalanan masyarakat tetap lancar, aman, dan menyenangkan.
"Ini adalah ritual tahunan yang sudah menjadi bagian dari budaya kita. Pemerintah seharusnya sudah bisa mengurai tantangan ini karena kita telah melewati latihan kecil saat natal dan tahun baru. Lebaran adalah puncaknya, dan kita harus lebih siap," ujar Lasarus, dikutip Jumat, 7 Maret 2025.
Kendati anggaran infrastruktur tahun ini lebih banyak dialokasikan untuk pemeliharaan dibandingkan pembangunan baru, kata dia hal itu tak jadi hambatan dalam memastikan kesiapan jalur mudik. Menurut dia, infrastruktur jalan tol saat ini sudah semakin baik dan bisa diandalkan.
"Jalan tol sekarang sudah bisa diakses hingga Surabaya. Tantangannya tinggal memastikan rest area bisa dikelola lebih optimal agar pemudik dapat beristirahat dengan nyaman tanpa menimbulkan kepadatan," tuturnya.
Komisi V memandang, solusi cerdas dan inovatif diperlukan agar pelayanan mudik tetap maksimal kendati anggaran terbatas. Salah satu langkah yang didorong legislatif ialah optimalisasi fasilitas yang sudah ada, termasuk peningkatan manajemen lalu lintas di titik-titik rawan kepadatan seperti rest area dan pelabuhan penyeberangan.
Guna memastikan hal itu, Komisi V DPR akan menggelar rapat koordinasi pada 11 Maret 2025 dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, BMKG, dan Basarnas.
Rapat membahas strategi mitigasi agar arus mudik tetap lancar, termasuk antisipasi di jalur utama, peningkatan layanan di rest area, serta kesiapan armada transportasi darat dan penyeberangan. Dengan sinergi yang kuat, berbagai kendala dapat diatasi tanpa mengorbankan kenyamanan masyarakat.
"Kami mendorong agar pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya dijadikan pelajaran berharga. Misalnya, masalah di Merak-Bakauheni yang kerap terjadi setiap tahun, ini harus diatasi dengan lebih efektif. Evaluasi dan inovasi adalah kunci keberhasilan," kata Lasarus.
Dengan infrastruktur jalan tol yang semakin baik, perbaikan layanan rest area, serta koordinasi yang matang antara berbagai pihak, pada akhirnya masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang lebih seru, nyaman, dan bebas hambatan.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita mengatur dan mengelola yang sudah ada. Dengan strategi yang tepat, mudik tetap bisa berjalan lancar dan menyenangkan," tandas Lasarus.