Ntvnews.id, Sukabumi - Personel Basarnas Pos Sukabumi berhasil menemukan dua jasad warga yang hanyut terbawa arus banjir di Sungai Cipalabuhan, Kampung Ciganas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat.
"Kedua korban yang terbawa arus banjir pada Kamis (6/2) malam tersebut adalah Santi dan Nurul (3) yang merupakan ibu dan anak warga Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak. Keduanya ditemukan tidak jauh dari rumahnya dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Jakarta Akhmad Rizkiansah, Jumat 7 Januari 2025.
Baca Juga : BPBD: Banjir dan Tanah Longsor di Sukabumi Meluas
Menurut Akhmad, pencarian korban hilang akibat banjir dilanjutkan pada Jumat pagi. Tim SAR gabungan yang menerima laporan tentang adanya korban hilang memfokuskan pencarian di sekitar rumah korban.
Di lokasi kejadian, sebuah rumah warga dilaporkan roboh akibat tersapu banjir.
Diduga, rumah tersebut dihuni oleh seorang ibu dan anak saat peristiwa terjadi. Tim SAR mencurigai bahwa jasad korban tertimbun di bawah reruntuhan rumah.
Baca Juga : VIDEO: Banjir Hantam Sukabumi, Rumah Hanya Kelihatan Atapnya Saja
Kecurigaan itu terbukti. Setelah tim SAR membuka puing-puing bangunan yang roboh, mereka menemukan dua jasad korban. Namun, proses evakuasi terkendala karena jasad tertutup oleh tumpukan sampah yang terbawa arus.
Berkat kerja sama tim, jenazah ibu dan anak itu akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
Dengan ditemukannya dua korban ini, tim SAR kini mengalihkan fokus pencarian ke wilayah Kecamatan Simpenan, di mana masih ada dua korban hilang, serta Kecamatan Lengkong, yang dilaporkan terdapat tiga korban hilang.
Baca Juga : Banjir Sukabumi Makin Ngeri, RSUD Pelabuhan Ratu Lumpuh
Sementara itu, seorang saksi mata, Andi Ardiansyah, mengungkapkan bahwa saat banjir semakin tinggi dan arus semakin deras, ibu dan anak tersebut berada di bagian belakang rumah.
Ketika ketinggian air masih sekitar 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa, keduanya menolak untuk dievakuasi.
Namun, seiring meningkatnya ketinggian air hingga mencapai 150 cm atau setinggi dada orang dewasa, mereka baru meminta pertolongan. Sayangnya, kondisi saat itu sudah tidak memungkinkan bagi warga untuk menyelamatkan mereka.
Tak lama berselang, rumah yang mereka tempati roboh akibat kuatnya arus banjir, dan diduga keduanya terbawa arus. Rumah tersebut sebenarnya dihuni oleh tiga orang, tetapi berdasarkan informasi, suami korban sedang berjualan di Pasar Palabuhanratu saat kejadian berlangsung.
(Sumber Antara)