Strategi Pramono Anung Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem 11-20 Maret

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Mar 2025, 21:38
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pramono Anung Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI melakukan modifikasi cuaca guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 11-20 Maret 2025.

Langkah ini diambil sebagai strategi proaktif dalam mengurangi risiko bencana akibat curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir.

Pramono menegaskan bahwa modifikasi cuaca sudah mulai dilakukan sebagai langkah mitigasi. Menurutnya, langkah ini tidak bisa dilakukan secara mendadak, sehingga perlu persiapan sejak dini agar dampaknya lebih optimal.

"Saya sendiri sudah meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk melakukan modifikasi cuaca," kata Pramono di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Maret 2025.

"Dan sekarang ini sudah mulai dilakukan, karena memang yang begitu tidak bisa mendadak," sambung dia.

Pramono Anung <b>(ntvnews.id/ Adiansyah)</b> Pramono Anung (ntvnews.id/ Adiansyah)

Modifikasi cuaca ini bertujuan untuk menggeser awan hujan ke laut sebelum mencapai kawasan perkotaan. Jika strategi ini berhasil, curah hujan tinggi tidak akan mengguyur wilayah padat penduduk, sehingga dapat mengurangi risiko genangan dan banjir yang kerap melanda Jakarta.

"Nah, antisipasi utama adalah untuk tanggal 11, kalau tanggal 11 kemudian kita bisa lalui, artinya curah hujannya tidak setinggi seperti kemarin," kata Pramono.

"Maupun seperti ketika menghadapi malam Imlek, mudah-mudahan itu akan tertangani. Memang, modifikasi supaya didorong ke laut hujannya," pungkasnya.

x|close