KA Kertanegara Tabrak Truk Bermuatan Pupuk di Kediri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Mar 2025, 13:35
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Situasi di lokasi kecelakaan antara KA Kertanegara dengan truk bermuatan pupuk di pelintasan tanpa palang pintu di KM 175+4 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih. Situasi di lokasi kecelakaan antara KA Kertanegara dengan truk bermuatan pupuk di pelintasan tanpa palang pintu di KM 175+4 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kecelakaan terjadi antara Kereta Api Kertanegara dan truk bermuatan pupuk di pelintasan tanpa palang pintu KM 175+4, antara Stasiun Kras-Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur.

Salah satu penumpang, Didik Sulistyo, menyebut KA Kertanegara jurusan Malang-Purwokerto berangkat dari Stasiun Malang pada Senin pukul 08.25 WIB dan mengalami kecelakaan di Kediri sekitar pukul 11.00 WIB. 

"Kejadiannya sekitar jam 11:00 WIB. Saat itu posisi saya berada di gerbong restoran memesan teh untuk minum obat. Saya duduk di meja dengan memegang gelas teh, tiba-tiba terlempar," katanya saat dikonfirmasi, Senin, 10 Maret 2025.

Dirinya terkejut dengan kejadian itu dan segera keluar dari gerbong restoran untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Ia melihat para penumpang tampak trauma akibat guncangan keras. Setelah kejadian, ia juga mencium bau menyengat yang tidak sedap. 

Baca juga: VIDEO: Seorang Warga Tewas Tertabrak Kereta Api (KA) Pangrango

Dirinya keluar gerbong untuk memastikan situasi dan mendapati kereta bertabrakan dengan truk bermuatan pupuk.

"Kondisinya cukup parah. Saya jalan ke dekat lokomotif terlihat masinis berada di dalam. Posisinya bagian muka lokomotif tertutup bak truk, sedangkan badan truk tertinggal sekitar 10 meter. Kalau kereta api posisi berhenti sekitar 100 meter dari titik awal kejadian. Badan truk hancur, sedangkan bagian depan lokomotif rusak," kata dia. 

Dirinya menyebut bahwa masinis mengalami luka di bagian kaki, sementara dari pihak truk ada korban meninggal dunia. Namun, ia belum dapat memastikan apakah korban yang meninggal adalah sopir atau kenek truk.

"Ada yang meninggal satu, tadi dievakuasi juga. Untuk masinis juga sudah dievakuasi karena informasinya patah tulang. Tadi dievakuasi pakai bambu. Tetapi yang pertama dilakukan mengeluarkan pupuk dari ruang kemudi, sebab banyak pupuk sampai terlempar masuk," kata dia.

Selain mengalami kerusakan pada lokomotif, rel kereta api juga keluar dari jalurnya. Saat ini, seluruh penumpang masih berada di dalam kereta sambil menunggu lokomotif pengganti.

"Kalau penumpang tentu saja kaget. Tapi di dalam fasilitas listrik masih nyala, jadi semuanya masih menunggu di dalam kereta api," kata dia. 

Saat ini, badan truk yang tertabrak kereta telah berada di tepi, jauh dari jalur rel.

Di lokasi kejadian, polisi, petugas kereta api, dan warga berkumpul sambil menunggu tim dari PT KAI untuk menangani rel yang keluar dari jalurnya.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menyayangkan insiden tabrakan antara kereta api dan truk bermuatan pupuk tersebut.

Ia menambahkan bahwa kejadian ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan sarana dan mengganggu operasional perjalanan kereta api, tetapi juga menyebabkan cedera pada awak kereta.  

Baca juga: Calon Penumpang Kritis Terlindas Kereta Api di Cisauk

“KAI Daop 7 Madiun sangat menyayangkan adanya insiden KA Kertanegara (KA 167) relasi dari Stasiun Malang-Purwokerto yang tertemper truk. Tidak hanya kerusakan pada sarana dan kendala gangguan operasional perjalanan KA akibat insiden tersebut namun yang disayangkan menyebabkan awak KA Kertanegara tersebut mengalami luka-luka,” kata Rokhmad. 

Pihaknya terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati saat melintas di perlintasan sebidang.

Menurutnya, kurangnya kedisiplinan dalam berlalu lintas di perlintasan sebidang menjadi salah satu faktor yang masih memicu terjadinya kecelakaan di lokasi tersebut.

"Kami tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat untuk waspada dan disiplin, serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas saat melewati perlintasan sebidang sehingga ke depannya peristiwa tersebut tidak terjadi lagi karena sangat berisiko tinggi pada keselamatan," kata Zainul.

(Sumber: Antara) 

 
x|close