Wamentan Sudaryono: Jangan Ada yang Main-main dengan Urusan Pangan Rakyat!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Mar 2025, 13:38
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat meninjau Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok, di Kantor Pos Johar, Semarang, Senin (10/3/2025). Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat meninjau Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok, di Kantor Pos Johar, Semarang, Senin (10/3/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menegaskan bahwa mafia yang terlibat dalam manipulasi stok dan harga komoditas pokok, terutama selama Ramadhan dan menjelang Lebaran, akan ditindak dengan tegas.

"Saya ingatkan kepada kawan-kawan pengusaha semua, enggak ada yang boleh main-main urusan pangan rakyat, ya," kata Sudaryono, saat meninjau Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok, di Kantor Pos Johar, Semarang, Jawa Tengah, Senin 10 Maret 2025.

Baca Juga : Wamentan Tiap Hari Ditelepon Prabowo: Pastikan Harga Sembako Terjangkau-Stok Terjaga

Menurutnya, menimbun stok atau mengurangi takaran komoditas sama saja dengan memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi di atas penderitaan rakyat kecil.

"Enggak boleh ada mafia, enggak boleh ada orang nimbun, enggak boleh orang ngatur-ngatur timbangan dengan 'takarane' dikurangi dan seterusnya, enggak boleh. Apalagi, berkongsi melakukan suatu tindak kecurangan dan kejahatan," katanya.

Ia meyakini bahwa mayoritas pengusaha memiliki komitmen dan bersikap jujur, sementara oknum yang tidak jujur hanyalah segelintir pihak yang pasti akan ditindak tegas oleh penegak hukum.

Baca Juga : Soal Harga Cabai Meroket, Wamentan: Kita Tunggu 2-3 Hari Semoga Bisa Turun

"Rakyat itu sudah susah, sudah 'struggling', sudah berjuang dalam hidupnya. Jangan sampai ada orang, oknum, tidak semua. Hampir semua pengusaha Insya Allah, semuanya komit, jujur. Hanya ada satu-dua orang (tidak jujur, red.). Bukan berarti kalau ada satu-dua orang, kemudian semuanya salah," katanya.

Sudaryono menegaskan bahwa mafia pangan atau siapa pun yang mencari keuntungan dengan memanfaatkan penderitaan rakyat dalam sektor komoditas pangan akan ditindak tegas.

Terkait temuan Minyakita dengan takaran yang kurang di pasaran, ia mengungkapkan bahwa kasus serupa telah ditemukan di Jakarta dan beberapa daerah lainnya, serta para pelakunya sudah mendapatkan tindakan hukum.

"Sudah ditangani sama polisi, ya kita segel, kita tutup. Kemarin di Jakarta ada, kemudian ditemukan di beberapa kota yang lain. Kalau ada takaran kurang, bukan hanya ancaman akhirat, 'mlebu' neraka, tapi ancaman pidana," katanya.

Baca Juga : Wamentan Sudaryono Minta Masyarakat Tak Panik dan Beli Bahan Pokok Berlebihan Jelang Ramadan

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menyatakan bahwa gerai PT Pos Indonesia yang diberi nama Agri Pos menyediakan berbagai kebutuhan pokok dalam operasi pasar ini, dengan pembelian yang dibatasi.

"Jadi, satu KTP (Kartu Tanda Penduduk) hanya boleh membeli maksimal 2 kg gula, 2 liter minyak goreng, dan 10 kg beras," katanya, di sela mendampingi tinjauan Wamentan.

Ia menegaskan bahwa beras, minyak goreng, dan gula selalu tersedia di setiap gerai Agri Pos, sementara komoditas lainnya akan disesuaikan berdasarkan ketersediaan pasokan.

"Yang lain-lain juga tentu ada daging kerbau. Kebetulan yang di Semarang ini daging kerbau dipasok dari ID Food juga Berdikari. Kemudian, ada bawang merah, bawang putih, sama cabai," katanya.

Saat ini, terdapat 1.050 gerai Agri Pos di seluruh Indonesia, dengan 265 gerai tersebar di Jawa Tengah dan DIY, serta 22 gerai khusus di Kota Semarang.

Baca Juga : Wamentan Sudaryono: Perkebunan dan Industri Sawit Kuatkan Posisi Indonesia pada Dunia

"Jadi, ketiga ini (komoditas beras, minyak, dan gula, red.) Insya Allah selalu ada. Tapi, kalau yang lain tergantung dari lokasi dan pasokan. Kadang-kadang ada bawang merah, kadang enggak. Kadang ada cabai, kadang enggak, termasuk daging," kata Faizal.

Gerai Agri Pos dijadwalkan menggelar operasi pasar kebutuhan pokok mulai 24 Februari 2025 hingga tiga hari sebelum Lebaran 1446 Hijriah, yaitu 29 Maret 2025.

Turut hadir dalam tinjauan operasi pasar di Kantor Pos Johar, antara lain Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, serta Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin. (Sumber: Antara)

x|close