Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Gubernur Pramono Anung, mengumumkan langkah strategis untuk menanggulangi lonjakan harga cabai rawit yang kerap berdampak pada daya beli masyarakat.
Kerja sama dengan sejumlah daerah di luar Jakarta melalui kontrak farming menjadi solusi yang diharapkan bisa mengatur pasokan dan kestabilan harga cabai rawit di pasar-pasar Jakarta.
Pramono Anung mengungkapkan bahwa kontrak farming adalah bentuk kolaborasi yang akan memastikan pasokan cabai rawit tetap stabil, serta memitigasi potensi kelangkaan yang bisa mempengaruhi harga secara signifikan.
Pemerintah DKI Jakarta akan terus memantau proses ini untuk memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat tetap terjamin, terutama di pasar-pasar utama seperti Pasar Induk Kramat Jati.
Menurut Pramono, mekanisme kerja sama melalui kontrak farming ini sangat penting untuk menjaga agar kelangkaan komoditas seperti cabai rawit bisa segera diatasi tanpa menunggu terlalu lama.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai usai meninjau Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025) (Antara)
"Jadi kami melakukan kontrak farming kerjasama dengan-daerah dan ini kan dimonitor terus-terus, makanya saya ajak Pak Dirut yang bertanggung jawab untuk ini," kata Pramono usai meninjau Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 10 Maret 2025.
"Saya minta kalau kemudian ada kelangkaan cepat segera diatasi, ditangani, jangan menunggu. Tetapi secara keseluruhan begitu saya lihat tadi sistemnya sebenarnya sudah berjalan cukup baik," sambung dia.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga mengatakan bahwa stok pangan yang ada sudah relatif tersedia. Meski begitu, di tanggal 3 hingga 4 Maret sempat ada kekurangan.
"Memang tanggal 3-4 Maret kemarin sempat ada kekurangan, makanya harganya sempat naik dikit, tetapi sekarang ini secara keseluruhan harga-harga sudah stabil. Bahkan beberapa mengalami penurunan, tetapi juga ada yang naik. Yang mengalami masih kenaikan adalah cabai rawit merah," ungkapnya.
"Cabai rawit hijaunya malah turun, yang lain-lain sayur-mayur seperti kentang, kemudian tomat, buncis, dan sebagainya harganya relatif stabil," lanjut dia.
Pramono Anung menyimpulkan, jika dilihat dari keseluruhan maka stok yang ada di Pasar Kramat Jati sudah cukup untuk di bulan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri.
"Jadi kalau dilihat secara keseluruhan maka dapat disampaikan, disimpulkan bahwa yang pertama stok di pasar Kramat Jati ini lebih dari cukup untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. Yang juga menjadi perhatian kami adalah bukan hanya di Pasar Kramat Jati, tapi juga di tempat-tempat lain," jelasnya.