Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memberikan tanggapan terhadap kritik yang muncul setelah dirinya meninjau lokasi banjir di Jakarta menggunakan helikopter.
Keputusan tersebut menuai perhatian dari berbagai pihak, dan banyak yang mempertanyakan alasan di balik pilihan tersebut.
Pramono Anung menjelaskan bahwa penggunaan helikopter bukanlah untuk menunjukkan gaya atau kesombongan, melainkan untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dalam memantau situasi banjir .
Dalam penjelasannya, ia menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman tentang kondisi banjir dan proses penanggulangannya dari sudut pandang yang lebih tinggi.
Pramono Anung (Pemprov DKI/ NTVNews.id)
"Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa saja terima kasih, matur nuwun. Dan saya naik heli bukan permintaan saya. Ada yang menawarin," kata Pramono di Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.
Menurutnya, tinjauan dari udara memberikan pandangan yang lebih jelas terkait pengelolaan banjir, termasuk upaya naturalisasi sungai dan pengendalian sodetan yang menjadi solusi penting untuk mencegah banjir yang lebih besar. "
Pramono juga menegaskan bahwa penggunaan helikopter ini bukan bertujuan untuk menunjukkan kekuasaan atau untuk sekadar tampil gagah, tetapi lebih kepada kebutuhan operasional yang mendukung penanganan banjir secara lebih komprehensif.
"Sehingga dengan demikian memang kenapa kemudian dilihat dari atas karena pengen naturalisasi, sodetan di mana-mana itu bisa dilakukan. Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan," jelasnya.