Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB). Kasus dugaan korupsi ini berkaitan dengan pengadaan iklan di bank tersebut.
"(Tindak pidana korupsinya) terkait dugaan korupsi pengadaan iklan," kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto dalam keterangannya yang dilansir pada Selasa, 11 Maret 2025.
KPK telah mengungkapkan bahwa terdapat lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Para tersangka tersebut berasal dari dua klaster berbeda, yaitu penyelenggara negara dan pihak swasta.
"Sudah tersangkanya, sekitar lima orang. Ada dari penyelenggara negara dan ada dari swastanya," kata Jubir KPK Tessa Mahardhika di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 10 Maret 2025.
Namun, hingga saat ini KPK masih belum merilis identitas dari para tersangka. Lembaga antirasuah itu berjanji akan memaparkan detail kasus ini dalam waktu dekat, tepatnya pada akhir pekan ini.
"Belum bisa dibuka, nanti. Ya nanti, jelasnya pada saat hari Kamis atau hari Jumat. Ya nanti, pastinya rekan-rekan akan tahu pada saat perkara ini dirilis di hari Kamis atau hari Jumat nanti," katanya.
Ilustrasi Korupsi (pixabay)
Dalam upaya pengumpulan bukti, KPK telah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi yang berada di Bandung, Jawa Barat. Salah satu tempat yang turut digeledah adalah rumah Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Menanggapi penggeledahan tersebut, Ridwan Kamil memberikan pernyataan bahwa dirinya siap mendukung penuh proses hukum yang dilakukan oleh KPK. Ia memastikan bahwa pihaknya bersikap kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung.
"Bahwa benar kami didatangi oleh tim KPK terkait perkara di BJB," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis.
"Tim KPK sudah menunjukkan surat tugas resmi, dan kami selaku warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung dan membantu tim KPK secara profesional," sambung RK.
Dengan terus berjalannya penyelidikan ini, publik berharap agar kasus korupsi yang melibatkan BJB dapat segera terungkap secara terang benderang dan para pihak yang terlibat dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.