Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, mengungkapkan bahwa terdapat dua skema kurikulum yang dapat diterapkan di Sekolah Rakyat (SR).
Saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Senin, Muti menjelaskan bahwa kurikulum tersebut bisa berasal dari institusinya maupun dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
"Pertama ikuti kurikulum sekolah unggul, itu berarti ikut Mendiktisaintek. Akan tetapi, juga bisa ikuti kurikulum sekolah yang berlaku sekarang ini yang digagas Kemendikdasmen," kata Muti, Selasa 11 Maret 2025.
Menurutnya, perbedaan utama antara kedua kurikulum terletak pada standar yang diterapkan. Sebagai contoh, kurikulum sekolah unggul dari Kemendiktisaintek mengacu pada standar internasional.
Beberapa ciri dari standar internasional tersebut meliputi persiapan siswa untuk sistem pendidikan berasrama serta penerapan standar akademik yang tinggi. Selain itu, ada kemungkinan menghadirkan guru asing untuk berkolaborasi dengan tenaga pengajar lokal.
Sementara itu, kurikulum yang disiapkan oleh Kemendikdasmen adalah Kurikulum Merdeka Belajar, yang merupakan kurikulum standar nasional.
Kurikulum ini dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan peserta didik, termasuk anak berkebutuhan khusus. Selain itu, Mendikdasmen menambahkan beberapa pendekatan pembelajaran, salah satunya adalah metode yang menekankan pemahaman mendalam terhadap materi dengan cara yang menyenangkan.
Baca Juga: Prabowo Kumpulkan Menteri di Istana untuk Bahas Sekolah Rakyat
Dalam pembahasan mengenai Sekolah Rakyat, pemerintah menargetkan pengoperasian 100 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia pada tahun 2025.
Sekolah Rakyat merupakan salah satu program yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan dikelola oleh Kementerian Sosial. Program ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang berada dalam kategori miskin ekstrem.
Tujuan utama dari Sekolah Rakyat adalah menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan harapan mereka dapat meningkatkan kualitas hidup serta menjadi agen perubahan di masyarakat untuk memutus mata rantai kemiskinan.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Akan Dikelola Kemensos, Ditujukan untuk Masyarakat Tak Mampu Ekstrem
Program ini dirancang untuk mencakup jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Rencananya, Sekolah Rakyat akan berbentuk sekolah berasrama (boarding school) dengan kurikulum yang disesuaikan untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik.
(Sumber: Antara)