Ntvnews.id, London - Paus Fransiskus memberikan respons positif terhadap pengobatan pneumonia ganda, namun masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, menurut pernyataan Vatikan pada Senin 10 Maret lalu.
Vatikan juga menyampaikan bahwa kondisi Paus terus mengalami perbaikan selama proses pengobatan berlangsung.
“Perbaikan yang tercatat dalam beberapa hari terakhir semakin menguat, sebagaimana dikonfirmasi oleh hasil tes darah, pemeriksaan klinis, serta respons positif Paus terhadap terapi farmakologi,” ujar Vatikan dalam pernyataan resminya, Selasa, 11 Maret 2025.
Baca Juga: Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Stabil Usai Alami Serangan Bronkospasme
Karena perkembangan kesehatannya yang positif, tim medis memutuskan untuk "mengangkat prognosis." Namun, Vatikan menegaskan bahwa Paus Fransiskus masih harus menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa hari ke depan karena "kompleksitas kondisi klinisnya."
Dalam pernyataan sebelumnya pada Senin pagi, 10 Maret 2025, Vatikan menyebutkan bahwa Paus berusia 88 tahun itu mengalami "malam yang tenang" dan masih berada dalam pengawasan medis.
Paus Fransiskus telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari.
Ia terpilih sebagai penerus Paus Benediktus XVI pada usia 76 tahun pada 13 Maret 2013 dan memilih nama Fransiskus.
Baca Juga: Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Masih Kritis Tapi Stabil
Perawatan terbaru ini menambah daftar tantangan kesehatan yang telah dihadapi Paus Fransiskus dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2022, ia membatalkan kunjungan ke Afrika akibat masalah pada lututnya, yang membuatnya harus berjalan menggunakan tongkat atau kursi roda.
Pada Maret 2023, ia dirawat di rumah sakit di Roma karena infeksi pernapasan. Beberapa bulan kemudian, ia menjalani operasi perut untuk mengatasi hernia.
Baca Juga: Vatikan Konfirmasi Paus Fransiskus Masih dalam Keadaan Kritis
Awal tahun ini, Vatikan melaporkan bahwa Paus sempat terjatuh di kediamannya dan mengalami cedera ringan di lengan kanan.
Paus Fransiskus, yang lahir di Argentina pada 1936, telah menghadapi berbagai masalah kesehatan sepanjang hidupnya.
Pada usia 21 tahun, ia menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya akibat pneumonia parah dan tiga kista. Ia pernah menyebut bahwa pengalaman tersebut menjadi salah satu alasan yang menginspirasi dirinya untuk bergabung dengan Serikat Yesus (Jesuit).
(Sumber: Antara)