Dedi Mulyadi Bungkam soal Penggeledahan KPK di Rumah Ridwan Kamil

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Mar 2025, 15:14
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau persiapan rekayasa cuaca dari udara di Lanud Husein Sastranegara Bandung. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau persiapan rekayasa cuaca dari udara di Lanud Husein Sastranegara Bandung. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memilih bungkam terkait penggeledahan rumah mantan Gubernur Ridwan Kamil oleh KPK pada Senin, 10 Maret 2025. Penggeledahan itu dilakukan dalam penyidikan dugaan korupsi iklan di PT Bank BJB.

"Saya tidak akan mengomentari itu, kan itu ranahnya KPK, bukan ranahnya saya," kata Dedi di Lanud Husein Sastranegara Bandung, Selasa, 11 Maret 2025. 

Meski begitu, Dedi menegaskan bahwa Pemprov Jabar sebagai pemegang saham mayoritas tetap menginginkan layanan Bank BJB berjalan seperti biasa. 

"Kemudian kan orangnya (Dirut BJB) sudah mengundurkan diri. Tentunya ini tidak akan mengganggu proses yang sedang berjalan di BJB," ujarnya.

Dedi memastikan layanan Bank BJB tetap berjalan normal, bahkan peminat pinjaman di bank BUMD Jabar itu masih tinggi.

"Sampai sekarang yang pinjam masih banyak," tutur Dedi. 

Penyidik KPK menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Senin, terkait dugaan korupsi di Bank BJB. Ketua KPK Setyo Budiyanto membenarkan penggeledahan tersebut.  

Baca juga: Isi Surat Pernyataan Ridwan Kamil soal Penggeledahan Rumahnya oleh KPK

"Betul, terkait perkara BJB," kata Setyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 10 Maret 2025. 

Ridwan Kamil mengonfirmasi bahwa penyidik KPK telah menggeledah rumahnya terkait dugaan korupsi di Bank BJB. 

"Bahwa benar kami didatangi oleh tim KPK terkait perkara di BJB. Tim KPK sudah menunjukkan 

surat tugas resmi," kata Ridwan Kamil dalam keterangan yang diterima di Bandung. 

Ridwan Kamil menegaskan kesiapannya untuk kooperatif dan mendukung KPK dalam penyelidikan kasus tersebut.

"Kami selaku warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung serta membantu tim KPK secara profesional," ujarnya.

Ridwan Kamil memilih tidak berkomentar lebih lanjut soal penggeledahan tersebut.

Sementara itu, KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, namun belum mengungkap identitas dan peran mereka dalam dugaan korupsi.

"Sudah ada tersangkanya, sekitar lima orang, ada dari penyelenggara negara dan ada dari swastanya," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin, 10 Maret 2025. 

(Sumber: Antara) 

 
x|close