Bobby Nasution Beri Beasiswa Penuh untuk Dua Kakak Beradik Yatim Piatu di Nias

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Mar 2025, 19:27
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gubernur Sumut Bobby Nasution (tengah) didampingi Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu berdialog dengan para siswa SMKN 1 Gido, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, Senin (10/3/2025). Gubernur Sumut Bobby Nasution (tengah) didampingi Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu berdialog dengan para siswa SMKN 1 Gido, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, Senin (10/3/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Medan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution memastikan akan membiayai pendidikan dua kakak beradik yatim piatu, Fani Putri Zelita Gulo dan Mervin Diana Murni Gulo, hingga mereka menyelesaikan kuliah.

Bobby Nasution bersama Ketua TP PKK Sumut, Kahiyang Ayu, mengunjungi SMKN 1 Gido di Kabupaten Nias dan berdialog dengan para siswa.

Saat berada di dalam kelas, Bobby memanggil Fani ke depan dan menanyakan pendapatnya mengenai rencana pembangunan gedung baru untuk SMKN 1 Gido agar lebih layak. Selanjutnya, ia menanyakan cita-cita Fani yang ingin menjadi seorang guru, sekaligus bertanya apakah ia ingin melanjutkan kuliah.

"Pengin, tapi masih belum tentu. Biaya enggak ada, kami pun nggak ada orang tua juga," jawab Fani, Selasa, 11 Maret 2025.

Mendengar hal tersebut, Bobby langsung menawarkan beasiswa penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Ia pun segera meminta Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Haris Lubis, untuk menindaklanjuti pemberian beasiswa tersebut.

Tak hanya Fani yang saat ini duduk di kelas 10 SMKN 1 Gido, kakaknya, Mervin, yang sudah kelas 12 dan akan segera lulus, juga diberikan beasiswa penuh. Keduanya berencana melanjutkan pendidikan tinggi di Kota Medan.

Selama ini, mereka tinggal bersama nenek mereka di Kecamatan Gido, Kabupaten Nias. Untuk bertahan hidup, mereka bekerja sepulang sekolah, baik di sawah maupun sebagai penderes pohon karet. Dari pekerjaan tersebut, mereka hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp200 ribu per minggu, yang tentunya tidak cukup untuk biaya kuliah.

"Enggak mungkin kuliah karena mamak bapak enggak ada, nenek sudah makin tua. Mengandalkan nenek enggak mungkin, dia tidak bisa bekerja lagi. Kami saja yang bekerja," ujar Mervin.

Mervin mengungkapkan keinginannya untuk berkuliah agar bisa mengubah nasibnya dan menjadi seorang guru yang dapat menyalurkan ilmu bagi anak-anak di Nias.

Sementara itu, Fani mengungkapkan rasa bahagianya karena kini ia sudah pasti bisa melanjutkan kuliah. Selain beasiswa, ia dan kakaknya juga diberikan sepeda oleh Gubernur.

"Kalau becek kadang kami pergi sekolah tidak pakai sepatu. Jadi saya senang sekali diberi beasiswa oleh Pak Gubernur dan diberi sepeda juga," ujar Fani.

Bobby Nasution juga berpesan agar setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, keduanya kembali ke Kabupaten Nias untuk membangun daerah mereka. Ia pun mendorong anak-anak di Kepulauan Nias agar tidak kalah bersaing dengan mereka yang berasal dari luar kepulauan.

"Kasih lihat kalau kita anak di Nias juga punya prestasi yang baik, punya prestasi gemilang. Semoga nanti anak-anak Nias bukan hanya bisa sukses di Nias saja, tapi juga bisa sukses di Sumut, bahkan tingkat nasional. Mudah-mudahan ada pemimpin kita berasal dari Nias nantinya," kata Bobby.

x|close