Kepala BPOM Sidak Jajanan Takjil di Benhil Jakarta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Mar 2025, 22:30
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala BPOM Taruna Ikrar Kepala BPOM Taruna Ikrar (ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Menjelang waktu berbuka puasa, takjil menjadi incaran utama masyarakat. Untuk memastikan keamanannya, Kepala BPOM Taruna Ikrar sidak di Bazar Takjil Ramadhan, Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025.

Kabar baiknya, hasil uji sampel yang dilakukan BPOM melalui Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta menunjukkan bahwa pangan yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya, sehingga aman dikonsumsi masyarakat.

Sidak ini merupakan bagian dari intensifikasi pengawasan pangan selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H/2025. BPOM telah menjalankan pengawasan serentak sejak 24 Februari 2025 di 76 unit pelaksana teknis (UPT) BPOM di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.

Program ini akan berlangsung hingga 26 Maret 2025 guna memastikan pangan yang beredar selama bulan suci tetap aman dikonsumsi.

Kepala BPOM Taruna Ikrar <b>(ntvnews.id/ Adiansyah)</b> Kepala BPOM Taruna Ikrar (ntvnews.id/ Adiansyah)

BPOM menerapkan dua metode utama dalam pengawasan ini, yaitu sampling dan intelijen. Sampling dilakukan dengan mengambil sampel secara acak dari pedagang takjil di pasar, sementara metode intelijen dilakukan dengan pembelian sampel tanpa atribut BPOM untuk memastikan keakuratan pengawasan.

Dalam sidak ini, BPOM memanfaatkan mobil laboratorium keliling yang dilengkapi dengan alat uji cepat. Taruna Ikrar menjelaskan bahwa pengujian bahan berbahaya dapat dilakukan dalam waktu singkat.

"Tes untuk mendeteksi bahan berbahaya ini hanya memerlukan waktu 3–5 menit, bisa dengan cepat menunjukkan hasil positif atau negatif," ucapnya.

BPOM juga memberikan edukasi kepada pedagang terkait dampak penggunaan bahan berbahaya dalam makanan. Jika ditemukan pangan yang tidak aman, BPOM akan mengingatkan pedagang untuk tidak menjualnya lagi serta memberikan pembinaan bagi pelaku UMKM agar tetap mematuhi standar keamanan pangan.

Hingga tahap kedua pengawasan (per 5 Maret 2025), BPOM telah melakukan inspeksi terhadap 592 pedagang di 127 lokasi. Dari total 1.221 sampel pangan takjil yang diuji, 97,71% atau 1.193 sampel dinyatakan memenuhi syarat. Namun, 28 sampel (2,29%) tidak memenuhi syarat (TMS) karena mengandung bahan berbahaya.

Kepala BPOM Taruna Ikrar <b>(ntvnews.id/ Adiansyah)</b> Kepala BPOM Taruna Ikrar (ntvnews.id/ Adiansyah)

BPOM menemukan kandungan bahan berbahaya formalin (42,86%) pada tahu dan mi basah di Tangerang, Palembang, dan Jakarta Timur. Kemudian boraks (35,71%) ditemukan pada kerupuk dan mi di Lombok Tengah dan Manggarai Barat. Selanjutnya rodamin B (21,43%) pada kerupuk merah dan bubur pacar cina, terutama di wilayah Rejang Lebong dan Payakumbuh.

Kepala BPOM juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan ciri-ciri makanan yang aman dikonsumsi. Untuk pangan segar, penting untuk memeriksa warna, bau, dan kemasan. Sementara untuk makanan kemasan olahan, perhatikan kemasan, izin edar, label, dan tanggal kedaluwarsa.

Intensifikasi pengawasan pangan selama Ramadan ini juga mencakup pemeriksaan di beberapa pasar besar di Jakarta yang menjadi tempat penjualan takjil, seperti Pasar Rawamangun dan Pasar Bendungan Hilir. BPOM terus berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat dan memastikan keamanan pangan takjil serta makanan olahan yang dijual selama Ramadan.

Melalui pelaksanaan intensifikasi pengawasan pangan, BPOM berharap dapat terus melindungi konsumen dari potensi bahaya kesehatan akibat pangan mengandung bahan berbahaya yang mungkin beredar di pasaran. Selain untuk memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri aman dan dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kami akan mengumumkan hasil temuan intensifikasi pengawasan pangan pada 21 Maret 2025, apa saja yang ditemukan dan berapa banyak temuannya. Kami akan pastikan bahwa pangan yang dijual di pasar-pasar Indonesia aman untuk dikonsumsi," imbuh Taruna Ikrar.

x|close