Penyelundupan Hewan Langka Digagalkan Lagi di Bandara

Ntvnews.id, Hong Kong - Sebanyak 42 ekor kadal hidup yang masuk dalam kategori terancam punah berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan. Kadal-kadal tersebut disamarkan dalam kaleng berisi susu bubuk serta dehumidifier.

Dilansir dari info.gov.hk, Rabu, 12 Maret 205,  seluruh kadal ini ditemukan oleh petugas bea cukai di Bandara Internasional Hong Kong pada hari Selasa. Diperkirakan, total nilai pasar kadal-kadal tersebut mencapai HKD 210.000 atau sekitar Rp 440,5 juta.

"Semua kadal itu ditemukan pada hari Selasa disembunyikan di dalam kiriman udara yang dinyatakan berisi dehumidifier, pembersih udara, dan kaleng susu bubuk yang diimpor dari Australia," demikian pernyataan resmi pemerintah yang dirilis pada hari Rabu.

Saat ini, kasus tersebut telah diserahkan kepada Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi untuk proses lebih lanjut.

Baca Juga: Miris, Turis Asing Luntang-lantung di Bandara

Pemerintah Hong Kong memiliki peraturan ketat bagi siapa pun yang mengimpor, mengekspor, atau memiliki spesimen dari spesies yang terancam punah secara ilegal. Mereka yang terbukti melanggar undang-undang perlindungan wilayah Tiongkok dapat dikenakan denda maksimal HKD 10 juta dan hukuman penjara hingga 10 tahun setelah dinyatakan bersalah atas kepemilikan spesimen yang disita.

Sepanjang tahun 2024, pejabat Hong Kong menyita sekitar 550 spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah, termasuk anggrek hidup—salah satu tanaman paling langka di dunia—dan ginseng Amerika, yang dikategorikan sebagai spesies terancam di Kanada.

Pada September tahun lalu, seorang wanita asal Tiongkok berusia 45 tahun dijatuhi hukuman 18 bulan penjara setelah terbukti menyelundupkan 64 kura-kura yang terancam punah ke Hong Kong.

Wanita yang tiba dari Tokyo tersebut berupaya menyamarkan kura-kura dengan membungkus sebagian menggunakan kaus kaki dan menaruh sisanya dalam dua kotak plastik kecil.